Khutbah Jum'at: Wajah-wajah Bercahaya di Akhirat

oleh Redaksi

19 Maret 2025 | 09:00

Khutbah Jum'at: Wajah-wajah Bercahaya di Akhirat

WAJAH-WAJAH BERCAHAYA DIAKHIRAT

Oleh: Ustaz KH Wawan Shofwan



إِنَّ اَلْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ الله ُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرُسُولُهُ الَّذِي لاَ نَبِيَّ بَعْدَهْ : أَماَّ بَعْدُ.


فَلَقَدْ قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ فِي كِتَابِهِ الْكَريْمِ : أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ :


يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ 


106. Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".

107. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, Maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.


Hadirin Rahimakumullah,

Allah swt. membagi manusia di alam makhsyar menjadi dua kelompok besar. Yaitu tabyadhdhu wujuh, kelompok manusia dengan wajah-wajah putih berseri bercahaya dan taswaddu wujuh, kelompok manusia dengan wajah-wajah hitam legam terbakar.


Siapakah gerangan manusia-manusia yang taswaddu wujuh wajah-wajahnya hitam terbakar? Siapakah mereka? Apa sebabnya, dan apa gerangan yang telah dilakukan mereka di dunia?


Selanjutnya siapakah gerangan tabyaddhu wujuh, manusia-manusia dengan wajah putih bercahaya. Siapakah mereka? Apakah sebabnya, dan apakah yang telah dimalkan mereka selama hidup didunia?.


Para ulama menafsirkan kata-kata taswaddu wujuh, orang-orang yang wajah-wajahnya yang hitam legam terbakar itu dengan beberapa petikan dari surat Al-Gasyiyah. Yakni,


هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ (1) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (2) عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ (3) تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً (4) تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ (5) لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ (6) لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ


1. Sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan?

2. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,

3. Bekerja keras lagi kepayahan,

4. Memasuki api yang sangat panas (neraka),

5. Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.

6. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, 

7. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. Q.s. 88/Al-Gasyiyah : 1-7.


Kata Al-Gasyiyah berasal dari gasya yagsya dan gasyyah asal artinya menutupi. Oleh karena Al-Gasyyah asal artinya adalah sesuatu yang menutupi. 


Apakah gerangan yang dimaksud sesuatu yang menutupi itu sehingga secara kinayah atau kiyasan berarti hari pembalasan.


Pada ayat keduanya dikatakan : wujuhuy yaumaidzin khasyiah, Banyak muka pada hari itu tunduk terhina.


Mengenai perintiwa ini para ulama menggambarkan dengan kata-kata: Dagu-dagu mereka rapat ke dada-dada mereka karena tidak lagi tersisa harapan dan keberanian mengangkat muka dan mengarahkan pandangannya ke depan. Hal ini tida lain karena merasa sangat takut dan ngeri dengan pemandangan yang sangat mengerikan itu di hadapannya. Apa hendak dikata, setiap langkah hatinya bertambah takut dan ngeri. tetapi kaki tidak dapat lagi diajak berhenti berjalan, sedangkan setiap langkahnya menjadikan mereka semakin dekat ke neraka dengan api yang menjilat-jilat dihadapannya.


Selain alam saat itu sungguh gelap bagi mereka. Di depan, di belakang, di samping kiri kanan mereka tiada sesuatu pun yang dapat dilihatnya selain kegelapan. Hal ini digambarkan oleh firman Allah swt. berikut :


يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13)


Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan Berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.” Q.s. 57/Al-Hadid : 13.


Di jalan yang selimuti kegelapan, di tengah kengeriannya, mereka berteriak-teriak:


انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ

 “Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”


Apa sesunggunya yang dilihat mereka di hadapannya? sehingga mereka sangat merasa ngeri, Semakin melangkah semakin bertambah kengeriannya, dan ternyata :

تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً

4. (Akan) memasuki api yang sangat panas (neraka),

تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ

5. (akan) diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas mendidih.

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ 

6. Tiada apapun bagi mereka makanan selain dari pohon yang berduri, 

لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ

7. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. 


Maka dari itu sungguh bukanlah merupakan hal sulit untuk dipahami, bahwa langkah mereka semakin mendekati api neraka yang menyala-nyala yang semakin dekat semakin membakar dan akhirnya dilemparkan dan masuk ke dalamnya.


Hal ini digambarkan oleh Firman Allah swt. lainnya, yakni :


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا (56)


56. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka terkelupas hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Q.s. 4/An-Nisa : 56


Itulah selintas tentang orang-orang yang digambarkan sebagai manusia-manusia yang hitam wajah-wajah mereka atau taswaddu wujuh. Yang diterangkan oleh firman Allah swt.


Hadirin jamaah jum’ah rahimakumulloh, Semoga kita semua kelak dihari akhirat tidak termasuk yang mengalami taswaddu wujuh (hitam legam wajah-wajah).


بارك الله لي و لكم 



BACA JUGA:

Menjaga Aurat: Kemuliaan yang Harus Dipelihara

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon