الحمد لله الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ وأشهد أن لا إله إلا الله، وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Ahli jum’ah yang dimuliakan Allah!
Aurat laki-laki adalah farjinya, ada juga yang mengatakan dari lutut sampai pusar, kita perhatikan keterangan berikut ini.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ... ثُمَّ حَسَرَ الْإِزَارَ عَنْ فَخِذِهِ حَتَّى إِنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِ فَخِذِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Anas bin malik, sesungguhnya Rasulullah saw. …kemudian beliau membuka kain penutup pahanya sehingga terlihat putih paha Nabi saw. (H.R. Al Bukhari)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ آخِذًا بِطَرَفِ ثَوْبِهِ حَتَّى أَبْدَى عَنْ رُكْبَتِهِ (البخاري)
Dari Abu Darda ra. Ia berkata: Saya sedang duduk bersama Nabi saw. tiba-tiba datang Abu Bakar dengan mengangkat sarungnya hingga kelihatan lututnya. (H.R. Al Bukhari)
Walaupun demikian tentu saja adab atau kepantasan juga harus diperhatikan. Dengan aturan menutup aurat ini, terpeliharalah kemulyaan manusia di sisi Allah yang Maha Mulia.
Ahli jum’ah yang dimuliakan Allah!
Aurat maknawi adalah kehormatan baik duniawi mahupun dini / agama , yang harus dijaga dan dipelihara dari segala akhlaq yang merusak, baik aqidah, seperti kufur, syirik dan nifaq, begitu pula dari sifat-sifat yang buruk qolbiyyah seperti hasud, rakus, zaiguhn / hati cenderung kepada bathil dan yang lainnya.
Untuk menutup aurat ini dengan libasuttaqwa/ pakaian taqwa. Ada yang menyatakan “libasuttaqwa” adalah iman, amal shalih, dan khosyyatullah (takut oleh Allah) (Tafsir Ibnu :atsir)
Iman sebagai pakaian dan sekaligus sebagai hiasan jiwa yang menutup dan menghalangi dari kekufuran, kemudian dihiasinya dengan amal shalih dan dibingkai dengan khosyatullah,.maka dengan itu terpeliharah kehormatan selaku bani Adam dan kehormatan selaku mu’min. Kita perhatikan keterangan berikut ini:
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ. ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ.
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang se
rendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.(Q.S. At Tin:4-6)
Kehormatan selaku muslim, baik pribadi mahupun ummat wajib dipelihara dengan cara memelihara diri dari segala maksiat, baik dalam bentuk iltibas pencampuradukan akidah, ibadah dan muamalah.
Hendaklah pula selaku ummat Islam selalu mewaspadai terhadap adanya upaya-upaya yang akan merusak kehormatan ummat Islam dari setiap arah dengan berbagai cara.
Hendaklah etap teguh dalam agama Allah yang haq dan lurus, dan tetap berpegang kepada kitab Allah yaitu al-qur-an.
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ . وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ.
Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban. (Q.S Az Zukhruf:43-44)
Semoga kita semua tetap teguh dalam agama-Nya, dalam petunjuk-Nya. Dan waspada terhadap rayuan syetan yang selalu akan menggelincirkan dari jalan Allah.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.(Q.S. Ali Imran:8-9)
BACA JUGA:Kaifiat Salat Jenazah