Jelang Puncak Haji, PPIH Imbau Jemaah Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem dan Padatnya Kota Makkah

oleh Andri Ridwan Fauzi

19 Mei 2025 | 20:42

Cuaca Ekstrem di Makkah, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan Menjelang Puncak Haji

Makkah, persis.or.id – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan di tengah cuaca ekstrem serta meningkatnya kepadatan jemaah dari berbagai negara.


Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, menyampaikan bahwa suhu di Kota Makkah dalam dua hari terakhir mencapai 42 hingga 46 derajat Celcius. Kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat menjelang puncak musim panas pada Juni 2025.


“Jumlah jemaah yang datang terus bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini lebih dari 71 ribu jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah, dan jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 203 ribu orang,” ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Senin (19/5/2025).


Menurutnya, suhu tinggi dan kerumunan besar dapat memicu kelelahan, dehidrasi, serta memperparah kondisi bagi jemaah yang memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan pernapasan.


Hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, data Kementerian Kesehatan mencatat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah. Jika tidak ditangani dengan tepat, ISPA berisiko berkembang menjadi pneumonia, yang menjadi salah satu penyebab utama perawatan intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun rumah sakit Arab Saudi.


“Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Ada juga jemaah yang dirawat karena radang paru, penyakit paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap mereka segera pulih agar bisa mengikuti puncak haji,” jelas Imran.


Ia juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 28 jemaah haji hingga 18 Mei 2025, sebagian besar disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat daya tahan tubuh yang menurun.


Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, dr. Imran menyampaikan sejumlah imbauan kepada jemaah, terutama lansia dan mereka yang memiliki penyakit kronis:


  1. Istirahat terlebih dahulu setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib.
  2. Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WAS.
  3. Perbanyak minum air, khususnya air zamzam. Minumlah secara rutin, idealnya 200 cc setiap jam saat beraktivitas.
  4. Gunakan masker, terutama bagi yang mengalami batuk atau flu.
  5. Hindari aktivitas berat seperti umrah sunah. Fokuskan ibadah pada dzikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.


Imran juga menyarankan agar jemaah lansia dan disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sa’i, serta selalu didampingi oleh jemaah yang lebih muda atau sehat.

“Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur, dan segera lapor jika ada keluhan,” tegasnya.

Ia memastikan, Kementerian Agama bersama Kementerian Kesehatan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan dalam keadaan sehat.


BACA JUGA:

PPIH Terbitkan Edaran, Atur Mekanisme Penggabungan Pasangan Jemaah Terpisah dalam Penempatan di Makkah