Jakarta, persis.or.id – PW PERSIS Jakarta melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) menggelar bimbingan manasik haji angkatan ke-45 bagi jamaah haji Johar 45 dan jamaah haji khusus PT Karya Imtaq. Dalam pertemuan kedua ini, para jamaah diberikan pemahaman tentang kejamiyahan dan fiqih ibadah guna mempersiapkan keberangkatan ke Tanah Suci.
Ustadz Agus Nurdin, Wakil Ketua I PW PERSIS Jakarta, menekankan pentingnya kembali kepada Al-Quran dan Sunnah dalam memahami ajaran Islam.
"PERSIS berkomitmen memurnikan ajaran Islam dari pemahaman yang menyimpang, termasuk dalam ibadah haji. Jangan sampai ibadah yang diniatkan lillahi ta’ala malah tercederai oleh hal-hal yang menggugurkan nilainya," ujarnya, Ahad (19/1/2025).
Ia menambahkan bahwa haji bukan sekadar perjalanan napak tilas, tetapi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan pemahaman tauhid dan fiqih ibadah, jamaah diharapkan dapat menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan sesuai tuntunan syariat.
Selain materi kejamiyahan, jamaah juga mendapatkan bimbingan tata cara bersuci (thaharah) dalam kondisi safar. Ustadz Endang Manshur menjelaskan pentingnya memahami wudhu dan tayammum, terutama dalam kondisi terbatas selama perjalanan haji.
"Dalam perjalanan haji, jamaah harus memahami bagaimana bersuci di pesawat, saat shalat di Maqam Ibrahim, atau kondisi lain yang membolehkan mengambil rukhsah (keringanan)," paparnya.
Kegiatan yang berlangsung di kantor PW PERSIS Jakarta ini diikuti oleh para calon jamaah haji dengan antusias. Acara diawali dengan pengenalan sejarah dan peran dakwah PERSIS, sebelum memasuki sesi inti tentang manasik haji.
Melalui bimbingan ini, PW PERSIS Jakarta berharap para calon jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih baik, sesuai dengan tuntunan syariat, serta menjaga akidah dan fiqih ibadah selama di Tanah Suci.
BACA JUGA: PW PERSIS DKI Jakarta Raih Penghargaan WTP dari Pemprov DKI
