Hanya dengan waktu persiapan empat hari, tim kecil yang dipimpin oleh Arga Adha Anwari, S.Hum. menyusun naskah sekaligus melatih para pemeran.
Mereka menggandeng RG UG Pesantren Persis 01 Pajagalan Bandung, berkolaborasi dengan santri dan santriwati penuh semangat. Grup WhatsApp Performer Squad Palestine pun lahir pada Kamis malam, 21 Agustus 2025, sebagai wadah koordinasi kilat.
“Awalnya kami hanya diberi waktu tujuh menit untuk tampil. Namun justru di situlah tantangan: bagaimana menyampaikan pesan penting dengan singkat, padat, dan menghentak hati,” ujar Arga.
Konsep teater yang dimainkan menggambarkan realitas pahit: bagaimana produk-produk Israel yang dikonsumsi masyarakat dunia sesungguhnya memberi amunisi bagi penjajah Zionis untuk menembaki warga Gaza.
Dalam adegan, seorang Indonesia tanpa sadar membeli produk Israel. Setiap kali produk itu dikonsumsi, tentara Zionis menembakkan peluru ke rakyat Palestina.
Puncaknya, muncul kesadaran bahwa boikot produk Israel bukan sekadar simbol, melainkan senjata nyata untuk melawan penjajahan. Adegan ditutup dengan pengibaran bendera Palestina dan teriakan lantang: “Merdeka Palestina!”
Sebelum teater dimulai, hadirin dibuat terharu dengan penampilan musikalisasi puisi dari Tanisa Fairuz, Ketua RG UG PPI Pajagalan. Suaranya yang tegas menyampaikan bait demi bait menjadi bentuk aspirasi santriwati yang menggugah nurani.
Bagi santri, santriwati, dan Pemuda Persatuan Islam, pengalaman ini menjadi bukti bahwa jihad kultural melalui seni, puisi, dan teater dapat menjadi sarana aspirasi yang menggerakkan hati.
“Kita tidak hanya hadir dengan orasi, tetapi dengan karya yang menyentuh nurani. Inilah kontribusi santri dan santriwati Persis untuk Palestina,” tegas Kang Joy.
Meskipun hanya berlatih dua hari, penampilan mereka berhasil memukau penonton dan bahkan diliput media nasional serta internasional.
Aksi Bela Palestina di Bandung bukan hanya tentang jumlah massa, melainkan tentang ruang aspirasi umat Islam, khususnya santri dan santriwati Persatuan Islam, yang berani menyuarakan kebenaran dengan kreativitas.
Alhamdulillah, berkat izin Allah SWT, teater singkat itu sukses dan memberi pelajaran penting: keyakinan, usaha maksimal, dan doa adalah senjata santri serta santriwati menghadapi tantangan zaman. Pesan dari Bandung untuk seluruh santri, santriwati, dan Pemuda Persis di Nusantara jelas:
- Jangan pernah berhenti menyuarakan aspirasi untuk Palestina.
- Jangan pernah ragu berkarya untuk umat.
- Jangan pernah lelah menjadi bagian dari perjuangan Islam.
Merdeka Palestina!
[]
BACA JUGA:Ribuan Warga PERSIS Kota Bandung Hadiri Aksi Damai Bela Palestina