Deklarasi Malindo Madani 2025, PERSIS dan Ulama Malaysia Dorong Visi Peradaban Global

oleh Henri Lukmanul Hakim

23 Agustus 2025 | 09:09

Ketua Umum PP PERSIS, Dr. KH. Jeje Zaenudin - Foto: Henri Lukmanul Hakim

Kuala Lumpur, persis.or.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Dr. KH. Jeje Zaenudin, menghadiri acara resmi penyampaian Deklarasi Cendekiawan Madani Malaysia–Indonesia 2025 yang digelar di Masjid Putra, Kuala Lumpur, pada Jumat (22/8).


Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Majelis Cendekiawan Madani (Malindo Madani), sebuah forum strategis yang mempertemukan pemikir dan tokoh Islam dari kedua negara serumpun.


Deklarasi dibacakan langsung oleh Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antar Peradaban (CDCC) Indonesia, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Perdana Menteri Malaysia, Dr. Seri Anwar Ibrahim dan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), Prof. Dato' Mohamed Azam bin Mohamed Adil, serta ulama dan cendekiawan dari kedua belah pihak dalam sebuah upacara singkat yang berlangsung khidmat di Masjid Putra, Putra Jaya Malaysia, Jumat (22/8/2025).


Menanggapi deklarasi tersebut, Kiai Jeje menyebutkan bahwa dokumen tersebut merupakan hasil kolaborasi antara para cendekiawan dan pemikir dari Indonesia dan Malaysia.


Menurutnya, deklarasi ini menandai langkah penting dalam mendorong visi masyarakat Madani sebagai alternatif arah peradaban dunia.


“Deklarasi ini menegaskan konsep Madani sebagai visi alternatif bagi peradaban global,” ungkapnya.


Ia menyoroti potensi besar peradaban Melayu-Islam, pentingnya keseimbangan lingkungan, serta penolakan terhadap model pertumbuhan ekonomi yang eksploitatif.


Selain itu, Kiai Jeje juga menekankan sejumlah gagasan utama yang terkandung dalam deklarasi tersebut, di antaranya adalah pemulihan kesejahteraan psikologis individu dan komunitas, penguatan sektor keuangan halal dan ekonomi Islam yang berkeadilan, serta penghormatan terhadap keberagaman peradaban global sebagai kekayaan bersama umat manusia.


Malindo Madani sendiri merupakan sebuah inisiatif strategis yang bertujuan membangun sinergi keilmuan dan keumatan antara Malaysia dan Indonesia.


“Forum ini memperkuat posisi Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, sekaligus mendorong pembentukan peradaban global baru yang adil, beradab, dan seimbang di tengah tantangan zaman,” pungkasnya. []

BACA JUGA:

IKIM Resmi Buka Forum Malindo Madani: Perkuat Syiar Islam dan Kerja Sama Malaysia–Indonesia