Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD. PERSIS) Tangerang Selatan kembali menggelar kegiatan Pengajian Ahad pada Ahad, 9 November 2025 bertempat di Masjid Wadil Quran, Pondok Tahfidz Wadil Quran (PTWQ). Kegiatan yang rutin diselenggarakan ini menghadirkan Ustadz Arif Husni Majid, M.Pd, Mudir Pondok Tahfidz Wadil Quran

Dewan Tafkir Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) bekerja sama dengan Komisi VIII DPR RI, Kementerian Agama RI, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) dengan tema “Kontribusi Jam’iyyah Persatuan Islam dalam Membangun Pendidikan Islam di Indonesia”. Kegiatan ini digelar di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, pada Rabu (12 November 2025).

PP PERSIS Bidang Tarbiyah bekerja sama dengan Tabaa Academy Madinah menggelar Dauroh Bahasa Arab Metode Takallam untuk para asatidz pesantren Persis di Tarogong, Garut, pada 10–11 November 2025. Kegiatan ini diikuti 56 peserta dan menghadirkan para syekh ahli bahasa Arab dari Arab Saudi.

Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk merefleksikan kembali posisi mahasiswa PERSIS dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berubah.

Pimpinan Wilayah HIMA PERSIS DIY menggelar Kaderisasi Anggota Baru (KABAH) di Bantul dengan tema “Revitalisasi Peran Mahasiswa Sebagai Organisatoris Akademis Berdasarkan Nilai-Nilai Ulul Albab.” Kegiatan ini menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan moral dalam gerakan sosial dan keilmuan.

Tragedi memilukan di SMAN 72 Jakarta menggemparkan dunia pendidikan. Dua ledakan bom rakitan di gerbang belakang sekolah dan di masjid ketika sebagian besar civitas akademika sedang melaksanakan ibadah jum’at terjadi pada hari Jum’at tanggal 7 November 2025.

Artikel ini mengulas pandangan Dr. Tiar Anwar Bachtiar tentang hubungan erat antara kepahlawanan, nasionalisme, dan Islam dalam sejarah Indonesia. Ia menegaskan bahwa Islam berperan besar dalam membangun semangat kebangsaan dan persatuan, serta menjadi fondasi moral bagi perjuangan para tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, dan M. Natsir. Nasionalisme Indonesia, menurutnya, tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai Islam yang menyatukan bangsa di tengah keragaman etnis dan budaya.

Diskursus mengenai historiografi kebangsaan di Indonesia senantiasa menempatkan peranan Haji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S. Tjokroaminoto) sebagai figur sentral dalam genealogi pergerakan nasional. Bukan hanya sebagai pemimpin karismatik sebuah gerakan Sarekat Islam (SI), organisasi massa pribumi terbesar pada masanya, namun lebih krusial, Tjokroaminoto dikenal sebagai Guru Bangsa.

Rahmah El Yunusiyah, pendiri Diniyah Putri Padang Panjang dan penasehat Persis Cabang Padang Panjang era 1950-an, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. PP Persis menyambut gembira penghargaan ini sebagai kebanggaan bagi keluarga besar Persis.

Lebih dari 1.500 warga ikut Parade Jam’iyyah Persis Bojongloa Kaler. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan puji semangat kebersamaan Persis sebagai kekuatan umat Islam di Kota Bandung.