Medan, persis.or.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam Istri (PP PERSISTRI) melakukan pembekalan dan pembinaan kejamiyahan kepada seluruh peserta Musyawarah Wilayah (Muswil) V Pimpinan Wilayah PERSISTRI Sumatera Utara (PW PERSISTRI Sumut).
Kegiatan ini dilakukan usai seluruh musyawirin menghadiri pembukaan Muswil VII PERSIS dan Muswil V PERSISTRI Sumut, yang dibuka oleh Ketua Umum (Ketum) PP PERSIS, Dr. K.H. Jeje Zaenudin, M.Ag di aula Asrama Haji Medan, Sabtu (09/12/2023).
Dalam tausiyahnya, Ketum PP PERSISTRI Ustazah Drs. H. Lia Yuliani, M.Ag menyampaikan, kehadiran seluruh peserta dalam kegiatan tersebut karena Allah Swt yang menyatukan hati, dalam rangka menggerakan roda jamiyyah.
Menurutnya, berjamiyyah merupakan salah satu cara dalam menjalankan syariat Islam, karena juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.
“Kita harus meyakini hidup berjamiyyah adalah salah satu manifestasi atau pembuktian iman kita kepada Allah Swt. Semua ini untuk meraih cinta ilahi,” terang Ustazah Lia.
Ustazah Lia kemudian mengutip Surat Ash Shaff ayat 4 yang lekat di dalam ingatan para anggota dan juga simpatisan PERSISTRI, dan jamiyyah PERSIS secara umum.
Yang artinya, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Dirinya mengatakan bahwa dalam berjamiyyah terutama jamiyyah PERSIS dan otonom, memiliki beberapa unsur.
Dari unsur pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang, pimpinan ranting, hingga ke pimpinan jamaah.
“Kesemuanya ini saling bersinergi dan saling melengkapi tidak bisa berdiri sendiri,” terang Ustazah Lia kepada para musyawirin.
Dalam menggerakkan roda jamiyyah, Ketum PERSISTRI ini mengambil filosofi dari tim sepak bola.
Dalam satu tim, terdapat ada beberapa orang pemain. Mereka memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda.
Tetapi, dalam satu tim tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu bisa membuat gol ke gawang lawan untuk meraih kemenangan.
"Begitu juga kita di PERSISTRI, memilik peran dan fungsi yang berbeda. Tetapi memilik tujuan yang sama memajukan jamiyyah ini untuk meraih ridho ilahi,” tambahnya.
Dalam menjalankan roda jamiyyah, anggota tentu harus taat kepada aturan yang sudah dibuat, yaitu QA/AQ jamiyyah PERSISTRI.
Walaupun QA/QD buatan manusia, tetapi itu merupakan ketetapan hasil Muktamar yang telah diputuskan bersama-sama.
Menurutnya, seluruh jamaah mulai dari pimpinan pusat sampai pimpinan jamaah harus taat kepada aturan ini.
Hal ini dilakukan agar roda jamiyyah ini berputar sebagaimana mestinya. “Aturan itu dibuat untuk dipatuhi,” jelas Ustazah Lia.
Tema Muswil PERSISTRI Sumut kali ini adalah “Mewujudkan Peran Dakwah PERSISTRI dalam membangun Peradaban Bangsa”.
Dia menilai, peradaban bangsa dimulai dari keluarga. Dan baik buruknya satu keluarga sangat tergantung oleh seorang perempuan, atau istri, atau ibu.
“Indikator seorang istri yang soleh adalah taat kepada suami, serta juga dapat menjaga kehormatan diri dan keluarga. Anak-anak yang baik akan lahir dari keluarga yang baik pula” papar Ustazah Lia.
Oleh karena itu, Ustazah Lia menegaskan, dipundak ibu-ibulah peradaban bangsa dapat berdiri tegak.
Dengan kata lain, PERSISTRI juga telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara ini.
Selain membahas mengenai tema, Ustazah Lia menyampaikan bahwa siapapun yang terpilih menjadi Ketua PW dan terpilih menjadi tasykil, aturan jamiyyahlah yang harus menjadi acuan.
Terakhir ia berpesan agar semua orang dapat menjalankan peran dan fungsi masing-masing dengan sebaik-baiknya, sesuai kemampuan.
“Wakafkan diri kita pada jamiyyah yang senantias berkomitmen, berloyalitas tinggi yang senantiasa siap memperjuangkan Al-Quran dan A-Sunnah, khususnya di Sumatera Utara ini. Semuanya ikhlas karena Allah Swt,” tutup Ustazah Lia. (/HL)
[]