Bandung, persis.or.id – PP PERSIS Bidang Tarbiyah menyelenggarakan kordinasi program beasiswa pendidikan A. Hassan Sholarship Center (AHSC). Rapat kordinasi ini dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI, Dr. Farid Septian, M.Hum serta Ketua PP PERSIS Bidang Tarbiyah, Dr. H. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum pada Selasa, (04/03/2024).
Rapat kordinasi pun dihadiri oleh Heri Sholehuddin selaku Direktur Eksekutif LAZ PERSIS, M. Rahman sebagai kordinator Program AHSC LAZ PERSIS, Ardy Chrismansyah yang merupakan staf Program Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI, serta Heri Mulyadi yang hadir mewakili para mahasiswa penerima beasiswa.
Kordinasi fokus pada laporan progres pendistribusian dana beasiswa termin pertama dan perkembangan pembuatan naskah buku dari para penerima beasiswa AHSC yang terdiri dari mahasiswa jenjang S1 hingga S3.
Dr. Farid Septian, M.Hum dalam pemaparannya menekankan pentingnya menghadirkan produk nyata berupa buku dari program ini agar bisa menjadi inspirasi bagi organisasi Islam lainnya.
“Harapannya, buku ini bisa menjadi motivasi bagi penerima beasiswa lainnya dan memberikan kepercayaan lebih kepada para donatur untuk terus menitipkan ZIS-nya kepada lembaga,” papar Ustadz Farid.
Buku ini akan mengisahkan bagaimana mereka menjalani pendidikan dengan dukungan dana zakat serta kebermanfaatan yang dirasakan dari program beasiswa ini.
Sementara itu, Dr. Tiar menjelaskan bahwa proses penyusunan buku ini sedang dalam tahap seleksi dan penyempurnaan dari naskah-naskah yang telah ditulis oleh para penerima beasiswa.
“Penyusunan ini akan dikerjakan oleh tim penyusun naskah yang juga merupakan penerima beasiswa AHSC. Insyaallah, dalam waktu dekat, dummy buku akan segera dibuat sesuai format yang berlaku.,” ungkap Dr. Tiar.
Jika buku tersebut sudah rampung, maka akan diadakan agenda khusus untuk meluncurkan dan memperkenalkan karya ini kepada masyarakat luas.
Dalam kesempatan yang sama, Angga Nugraha, S.Kom.I selaku Direktur Utama LAZ PERSIS mengungkapkan, “LAZ PERSIS akan terus ambil bagian dari upaya peningkatan pendidikan umat. Salah satu nafas dari gerakan zakat adalah meningkatnya kualitas hidup umat di mana salah satu pilarnya adalah pendidikan”.
“Tentu saja dukungan terhadap dunia pendidikan ini adalah peluang kebaikan bagi kita semua. Dana zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan umat bisa sangat dirasakan manfaatnya, termasuk dalam dunia pendidikan,” tambah Angga.
Semoga program ini menjadi motivasi bagi para penerima beasiswa dan semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya zakat dalam mencetak generasi intelektual yang unggul dan berkontribusi bagi umat.
BACA JUGA:Pembinaan 50 Penerima Beasiswa AHSC: Dorong Prestasi dan Pengabdian Masyarakat