Sakaratul Maut

oleh Redaksi

19 Agustus 2025 | 22:48

Sakaratul Maut

Sakaratul Maut

Oleh: A. Zakaria


Allah SWT berfirman: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (Q.S. Qâf: 19)


فَفِي مَرَضِ مَوْتِهِ ص كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةً أَوْ عُلْبَةً فِيْهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَهُ فيِ اْلمَاءِ فَيَمْسَحُ ِبهَا وَجْهَهُ وَيَقُوْلُ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ، ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُوْلُ فيِ الرَّفِيْقِ اْلأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ يَدُهُ. -رواه البخاري-


Maka pada sakit Nabi yang sampai meninggal, terdapat bejana di hadapan Nabi yang berisikan air, lalu Nabi memasukkan tangannya pada air kemudian mengusap wajahnya dan bersabda: “Lâ Ilaha Illa Allâhu, sesungguhnya mati itu ada sakaratnya. Kemudian Nabi menegakkan tangannya lalu menga-takan: (mudah-mudahan) berada di ar-Rafîq al-A’lâ (tempat yang tinggi) sampai beliau meninggal dan miring tangannya.” (H.R. Bukhâri)


Sikap malaikat di saat mencabut nyawa orang kafir;


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِىَ إِلَىَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَىْءٌۭ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ ٩٣


Allah SWT berfirman: “…alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Q.S. al-An’âm: 93)


فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَـٰرَهُمْ ٢٧ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ ٱتَّبَعُوا۟ مَآ أَسْخَطَ ٱللَّهَ وَكَرِهُوا۟ رِضْوَٰنَهُۥ فَأَحْبَطَ أَعْمَـٰلَهُمْ ٢٨


Allah SWT berfirman: “Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.” (Q.S. Muhammad: 27-28)


Sikap malaikat di saat mencabut nyawa orang mukmin;


ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَـٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ٣٢


Allah SWT berfirman: “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salâmun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu di-sebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. an-Nahl: 32)


إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ ٣٠ نَحْنُ أَوْلِيَآؤُكُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِىٓ أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ٣١ نُزُلًۭا مِّنْ غَفُورٍۢ رَّحِيمٍۢ ٣٢


Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Fushilat: 30-32)


عَنِ ابْنِ عُمَرَ ر قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ غُدْوَةً وَعَشِيًا إِمَّا النَّارُ وَإِمَّا الْجَنَّةُ، فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى تُبْعَثَ إِلَيْهِ. -رواه البخاري؛ فتح الباري، 505:11-


Dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata; Rasulullah SAW telah bersabda: “Apabila meninggal salah seorang diantaramu, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di waktu pagi dan sore, apakah itu neraka atau surga. Kemudian dikatakan: Inilah tempat untukmu sampai dibangkitkan nanti (di hari kiamat).”    (H.R. Bukhâri; Fathu al-Bâri, 11: 505)


ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّۭا وَعَشِيًّۭا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ ٤٦


Allah SWT berfirman: “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.” (Q.S. al-Mu’min: 46)


Yang mati istirahat dan yang diistirahatkan;


عَنْ أَبيِ قَتَادَةَ قَالَ؛ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ مُرَّ عَلَيْهِ ِبجَنَازَةٍ فَقَالَ: مُسْتَرِيْحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ، قَالُوْا؛ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اْلمُسْتَرِيْحُ وَاْلمُسْتَرَاحُ مِنْهُ ؟ قَالَ: اَلْعَبْدُ اْلمُؤْمِنُ يَسْتَرِيْحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلىَ رَحْمَةِ اللهِ، وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيْحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُ. -رواه البخاري؛ فتح الباري، 504:11-


Dari Abi Qatâdah, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah lewat kepadanya jenazah, lalu Nabi bersabda: “Mati istirahat dan mati yang diistirahatkan”. Mereka berkata: Wahai Rasulullah, apa itu mati istirahat dan diistirahatkan? Nabi menjawab: Seorang hamba mukmin beristirahat dari kelelahan dan kendala dunia dan tinggal menghadap rahmat Allah. Sedangkan hamba yang durhaka akan merasakan istirahat (karena kematiannya) hamba-hamba yang lain, negara, pepohonan dan binatang.” (H.R. Bukhâri; Fathu al-Bâri, 11: 504)


عَنْ أَبيِ سَعِيْدِ الْخُذْرِيِّ ر يَقُوْلُ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِذَا وُضِعَتِ الْجَنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ، فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ؛ قَدِّمُوْنِى، وَإِنْ كَانَتْ غَيْرُ صَالِحَةٍ قَالَتْ؛ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُوْنَ ِبهَا، يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْئٍ إِلاَّ اْلإِنْسَانَ، وَلَوْ سَمِعَ اْلإِنْسَانُ لَصَعِقَ. -رواه البخاري-


Dari Abi Sa’îd al-Khudzriy r.a, berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila jenazah dibaringkan kemudian orang-orang mengangkatnya di atas pundak mereka. Maka jika jenazah itu orang shaleh akan berkata: “Percepatlah aku, percepatlah aku.” Tapi jika jenazah itu orang yang tidak shaleh, ia akan berkata: “Aduh celaka! Ke mana mereka akan pergi membawanya?” semua makhluk mendengar suaranya kecuali manusia, dan kalaulah manusia mendengarnya, pasti akan pingsan.” (H.R. Bukhâri)


Yang mengantarkan jenazah;


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَتْبَعُ اْلمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ؛ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ. -رواه البخاري-


Rasulullah SAW bersabda: “Akan mengantarkan mayit tiga perkara, kemudian yang dua kembali lagi dan tinggal yang satu terus mengikutinya, yaitu: keluarganya, hartanya dan amalnya. Kemudian keluarganya dan hartanya akan kembali pulang dan tinggal amalnua (yang menyertainya).” (H.R. Bukhâri)


BACA JUGA:

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, PP PERSIS: Situasi Dilematis!

Reporter: Redaksi Editor: Gicky Tamimi