Bandung, persis.or.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) melalui Bidang Garapan Haji menggelar Manasik Akbar bagi seluruh jamaah haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) PERSIS, pada 19–20 April 2024 di Gedung Haji Qornul Manazil, Ciganitri, Kabupaten Bandung.
Setelah sebelumnya melaksanakan manasik di tingkat Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah masing-masing, acara ini menjadi pemantapan terakhir sebelum keberangkatan ke tanah suci.
Sebanyak 585 orang mengikuti manasik ini, terdiri dari 540 jamaah dari berbagai daerah dan 45 orang petugas (termasuk pembimbing dan PPIH asal PERSIS).
Rinciannya sebagai berikut:
- Kabupaten Bandung: 219 orang
- Kabupaten Cianjur: 10 orang
- Kabupaten Sukabumi: 5 orang
- Kota Sukabumi: 6 orang
- Kabupaten Subang: 5 orang
- Kota Banjar: 3 orang
- Kabupaten Karawang: 1 orang
- Kabupaten Bandung Barat: 32 orang
- Kabupaten Ciamis: 10 orang
- Kabupaten Purwakarta: 24 orang
- Kabupaten Sumedang: 17 orang
- Kabupaten Tasikmalaya: 12 orang
- Kota Bandung: 158 orang
- Kota Bogor: 9 orang
- Kota Tasikmalaya: 29 orang
- DKI Jakarta: 26 orang
- Banten: 14 orang
- Petugas PPIH asal PERSIS: 5 orang
Jumlah peserta terdiri dari 277 laki-laki dan 308 perempuan.
Dalam sambutannya, Ketua Bidgar Haji PP PERSIS, Ustaz Asep Ihan, menekankan pentingnya penguasaan manasik dan teknis pelaksanaan ibadah haji.
Ia mengingatkan bahwa setiap tahun terdapat perubahan situasi, kondisi, maupun regulasi haji yang harus diantisipasi.
Acara pembukaan dihadiri oleh Dr. Ihsan Faisal, S.Th.I., M.Ag., Kepala Subdirektorat Dukungan Bina Petugas Haji dan Petugas Haji Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri BP Haji.
Ihsan Faisal, yang merupakan alumnus Pesantren PERSIS Cempakawarna dan putra tokoh PERSIS asal Tasikmalaya, menyampaikan bahwa tahun 2025 akan menjadi transisi penting dalam pengelolaan haji di Indonesia.
“Tahun ini adalah tahun terakhir pengelolaan haji di bawah Kementerian Agama. Tahun depan, pengelolaan haji akan dilakukan oleh Badan Pengelola Ibadah Haji (BPIH) yang dibentuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto. BP Haji akan hadir di setiap provinsi, membawa perubahan dalam regulasi dan prosedur haji reguler,” jelas Ihsan.
Ia juga mengungkapkan bahwa dinamika pelaksanaan di Arab Saudi menuntut adaptasi dari pemerintah Indonesia, termasuk skenario di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dengan konsep murur (melintas) dan tanazul (turun bertahap).
Ketua Bidang Dakwah PP PERSIS, KH. Drs. Uus M. Ruhiyat, dalam amanatnya menekankan bahwa para pembimbing harus melaksanakan tugas dengan penuh amanah, ketulusan, dan melayani para duyufurrahman (tamu Allah) sepenuh hati.
Manasik Akbar ini dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama diisi dengan pembekalan materi manasik dan teknis haji, sementara hari kedua fokus pada praktik teori manasik, evaluasi, serta sesi tanya jawab bersama Ketua Dewan Hisbah PP PERSIS, KH. Zae Nandang. []
BACA JUGA:KBIHU PERSIS Gelar Pembekalan dan Sharing Pembimbing Haji 2025
