Kairo - persis.or.id, Suasana sidang disertasi di salah satu ruangan gedung fakultas Syariah wal-Qanun, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, mendadak hening ketika Prof. Dr. Ramadhan Muhammad, M.A. mulai membacakan hasil sidang tersebut. Sementara itu, wajah Aep Saepulloh yang menjadi promovendus tampak tegang menanti kesimpulan tiga profesor yang mengujinya saat itu.
Dengan mengucap Basmallah, penguji menyatakan, “Majelis sidang sepakat memutuskan kepada peneliti Aep Saepulloh selaku mahasiswa pascasarjana pada bidang Usul Fikih dengan nilai Asy-Syaraf Al-Ula (summa cumlaude)!”. Sontak aplaus dari mahasiswa yang hadir di salah satu ruangan fakultas Syariah wal-Qonun itu.
Pada momen pandemi ini, pagelaran sidang tetap dilaksanakan dengan dihadiri jumlah tamu undangan yang terbatas. Namun begitu, sidang yang berjalan selama dua jam lebih itu ditutup dengan senyuman dan kegembiraan dari Aep Saepulloh. Seketika lisan pria asal Ciamis itu mengucap hamdalah diikuti dengan jabat tangan kepada para penguji sebagai ungkapan rasa syukur. Bersama itu pula, beliau sah menyandang gelar doktor Usul Fikih, Ahad (11/7).
Peristiwa yang membanggakan ini mencatat nama Aep Saepulloh sebagai alumni pesantren Persis (PPI) pertama yang meraih gelar doktor Usul Fikih di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Bukan perkara mudah, alumni PPI itu mengambil disertasi tentang studi kritik dan perbandingan pada teks (nash) usul fikih. Disertasi yang berjumlah 1000 halaman lebih itu berjudul “Bantahan atas Bantahan-Bantahan al-Imam Abu Zur’ah Waliyuddin Bin al-‘Iraqy Dalam Kitabnya: ‘At-Tahrîr Limâ Fî Minhâjil Ushûl Minal Manqûl Wal Ma’qûl’ Terhadap Kitab ‘al-Minhâj’ karya al-Qâdhi al-Baidhawi dari Awal Kitab sampai Bahasan Terakhir dari Bab Al-Awâmir Wa an-Nawâhiy: Studi Analisis Ushul Fiqh”.
Judul tersebut tentunya membutuhkan kajian yang sangat mendalam pada setiap lembaran dan huruf kitab-kitab ulama terdahulu yang sampai saat ini dijadikan rujukan oleh para ulama. Untuk sampai pada prestasi gemilang ini, Aep Saepulloh meniti jalan menuntut ilmu kurang lebih 20 tahun lamanya.
Sebagai ketua Lembaga Buhūts Islâmiyyah PCI Persis Mesir, Mohammad Ilyas mengucapkan selamat seraya berkata:
"Dari prestasi yang membanggakan ini saya dapat mengambil banyak pelajaran dari ketekunan beliau dalam menuntut ilmu. Semoga ke depannya banyak kader Persis yang dapat mengikuti jejak beliau."
Sidang yang berjalan cukup renyah ini ditutup dengan foto bersama dan penyerahan piagam penghargaan dari berbagai organisasi mahasiswa di Mesir kepada penyandang doktor usul fikih asal Ciamis itu. []
Kontributor: Hafizh Dhiya'Ulhaq
Editor: M. Ilyas, Mikyal Adila