Riau - persis.or.id, Ketua Bidang Garapan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani PP Persatuan Islam Sulwan Kosasih memberikan pembinaan kepada seluruh Tasykil Pimpinan Wilayah Riau. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu acara penutup Musywil PW Persis Riau yang berlangsung pada Ahad (23/2) di Asrama haji Emabrkasi Riau.
Dalam diskusi yang dihadiri ketua dan tasykil Bidang Jamiyyah lainnya serta seluruh jamaah PW Persis Riau, Sulwan mengatakan, sebagai pemimpin kita punya patroon, punya role model yang lengkap, bagaimana leadership seorang Muhammad yang kemudian pada usia 40 telah ditetapkan ssebagai Rasulullah dengan pemikiran-pemikiran brilyan, bernas dan cerdas telah melahirkan konsep pemikiran strategis yang langsung dipraktekkan sendiri.
Lebih luas lagi Sulwan menjelaskan, pemikiran-pemikiran besar yang berkaitan dengan dakwah, militer, sospol, ekonomi, ketatanegaraan, pengembangan pribadi, hukum, hingga kerumah tanggaan menjadikan dasar-dasar pijakan ummat dalam kehidupan berumah tangga bernegara dan berinteraksi sosial.
Manajemen Pengembala Kambing yang didapatnya sebagai pengalaman empiris dielaborasi dalam Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani. Bagaimana seorang pengembala seperti Muhammad kecil mencari padang rumput yang hijau untuk binatang piaraannya, lantas mengarahkan ternaknya ke padang rumput yang telah dipilihnya, berlanjut ke kontrol dan pengawasan agar tidak tercecer atau terpisah dari satu sama lain, terus melindungi binatang ternaknya dari predator atau pencuri.
Tak sampai disitu disela mengawasi binatang ternaknya ada refleksi perenungan antara hubungan manusia-alam dan Tuhan.
Manajemen mengembala ternak ini yang dielaborasi dengan ilmu, pengetahuan dan pengalaman kekinian bukan hanya ideal utk diterapkan tapi juga akan menghasilkan output manusia-manusia yang amanah dan bertanggung jawab sebagai pemimpin yang bertanggung jawab di dunia dan akhirat.
Dalam perspektif manajemen yang komprehensif, kehebatan dan kesuksesan kepemimpinan dan manajemen Muhammad Saw karena konsisten dan komitmen berdasarkan Wahyu (compliance), bertindak sebagai role model (Uswatun Hasanah), komunikator efektif, dekat dan pendekatan dengan ummat dan terus melakukan pengkaderan dan pendelegasian wewenang, sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin hebat seperti Abubakar, Umar, Usman dan Ali RA. (JJ/HL)
