Beri Sambutan di Bimtek PW Persis Jabar, HMK PP Persis: Meminta Kader Jamiyyah untuk Maksimakan Dakwah dan Literasi Digital

oleh Reporter

09 Desember 2020 | 05:43

Bandung - persis.or.id, Menjadi sebuah keniscayaan kita memasuki era industri 4.0, dimana pemanfaatan teknologi internet harus dimaksimalkan kegunannya untuk hal-hal yang positif.

Era digital  4.0 sudah menjadi kegiatan keseharian dan jamiyyah Persatuan Islam harus hadir dalam aktivitas dakwahnya, hal itu dikatakan Ketua Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (HMK PP Persis), Drs. KH. Uus M Ruhiyat ketika membuka Bimtek  Digitalisasi Dakwah di Era 4.0, Selasa (8/12/2020).

Bimtek Dakwah Digital 4.0 PW Persis Jawa Barat itu dibuka oleh Ketua PW Persis Jawa Barat H. Iman Setiawan Latief. SH dan menghadirkan para pembicara; Ratri Rizqi Kusuma Lestari S.Sos. M.I.Kom (Dosen Ilmu Komunikasi Unisba), Daniel P.E. S.Sos. M.IKom (Dosen UniversitasSangga Buana) dan Tanto Trisno Mulyono. S. Sos. M.I.Kom (Dosen Universitas Sangga Buana), serta diikuti oleh selurh Ketua Pimpinan Daerah Persis de Jawa Barat.

Ketika menghadapi era ini, menurutnya problematika dakwah Persis secara khusus harus memiliki porsi perhatian dan mapping tersendiri.

Lanjutnya, semua media dakwah yang kita manfaatkan seluruahnya kita gunakan untuk kepentingan dakwah

"Era industei 4.0 yang memanfaatkan segala macam aspek, tentu harus kita manfaatkan sebaik mungkin", tuturnya.

Manfaat lain dari dakwah digital, menurut Ust Uus ini ialah kecepatan penyampaian pesan lintas ruang dan waktu. Diharapkan umat mendapatkan pesan bukan hanya cepat, tapi juga benar-benar akurat.

Contoh lain dari kecepatan digital adalah dalam mengambil sikap di PP Persis harus dengan sangat teliti tidak dengan tergesa-gesa, harus dengan hati-hati dalam mengambil pernyataan sikap terhadap sesuatu kejadian nasional.

"Ada kebiasaan baru di kita ini, yaitu dunia teknologi dan kegunaanya harus kita manfaatkan untuk kegatan yang positif di keluarga kita, terutama degan istri dan anak-anak. Jangan sampai dengan adanya gadget, kualitas komunikasi kita jadi menurun atah bahkan sampai terputus dengan keluarga sendiri", jelasnya.

HMK PP Persis mengingatkan, agar jangan terlena hingga semua asik dengan dunianya atau hp nya masing-masing.

Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan saat ini ialah UU ITE. Karena perkembangan teknologi ini, jangan gara-gara salah tulis, salah bicara dan salah posting kita bisa terkena sanksi pidana. 

"Sudah banyak contoh dari UUITE ini dan bisa kita jadikan pelajaran", imbuh Ust Uus.

Kedepannya, Kantor Konsultasi Bantuan Hukum (KKBH) Persis bisa dihadirkan dalam rangka menjelaskan ranah-ranah UU ITE. Gunanya agar para asatidz paham bagian hukum mana yang tidak boleh dilanggar

"Kita mesti pintar dan cerdas, maka ikuti Nabi. Nabi itu sangat cerdas, tidak asal bicara, tidak asal ngomong, semua diperhatikan sangat teliti sebelum mengambil keputusan", ungkapnya.

HMK PP Persis sangat mendorong para kader jamiyyah untuk terjun di kancah dakwah digital. Mulai dari yang sederhana seperti channel youtube, website dan media sosial.

Menurutnya, Persis kedepan harus serius mengelola dakwah digital. Dalam bimtek tersebut, HMK PP Persis pun turut mengapresiasi PW Jabar yang sudah mempunyai studio mini untuk dakwah digital.

"SDM harus lebih disiapkan dalam teknologi digital. Dakwah literasi digital harus ditingkatkan karena dalam beberapa saat saja sudah bisa bisa menembusa jutaan kepala untuk membaca pesan", sambungnya.

PP Persis melalui kominfo bisa bersinergi dengan PW, PD dan PC dalam melaksanakan aktifitas dakwah. (HL/TG)

Reporter: Reporter Editor: admin