Bandung – persis.or.id, "Sudah tiba saatnya tahun ini kita melaksanakan musyawarah kerja yang terakhir kali di PP Persis masa jihad 2015-2020, dan Insya Allah tahun depan kita akan melaksanakan Muktamar Persis XVI pada Oktober 2020", demikian diungkapkan Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria pada saat memberikan tausiyah sekaligus membuka Mukernas V PP Persis, Jumat (24/11/2019) di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung.
Beliau juga menyampaikan bahwa Mukernas V ini mesti jadi momen evaluasi untuk jadi terus lebih baik.
"Sebelum melihat kedepan, ada baiknya kita evaluasi dulu perjalanan jihad kita dalam melaksanakan program-program yang telah dicanangkan empat tahun kebelakang", paparnya.
Dihadapan para musyawirin Ketua Umum PP Persis juga menyampaikan bahwa sepatutnya kita bertanya kepada diri kita masing-masing, kira-kira apa yang telah kita lakukan selama empat tahun ke belakang, apakah kita hari ini mendapat predikat Raabihun (orang yang beruntung), Maghbun (orang yang rugi) atau bahkan mal’un (orang yang celaka). Dan untuk menjawabnya, perlu kita bertanya terhadap kualitas yang telah kita kerjakan dan kita berikan untuk jamiyyah Persis ini.
Lebih jauh lagi, KH. Aceng Zakaria menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan seseorang memiliki tiga klasifikasi, yaitu Asal kerja, tidak serius, dan tidak sungguh-sungguh. "Dari apa yang telah kita kerjakan, maka hasilnya akan berdampak kepada keberadaan jamiyyah itu sendiri", jelasnya.
Diakhir tausiahnya Ketua Umum PP Persis mengingatkan kembali pesan Imam Al-Ghazali tentang kriteria Ulama yang tergolong kepada tiga kelompok. Pertama, Ulama yang mencelakakan dirinya dan orang lain, yaitu ulama yang terang-terangan mencari dunia dengan ilmu dan jabatannya.
Kedua, Ulama yang membahagiakan dirinya dan orang lain, yaitu ulama yang mengajak umat ke jalan Allah, baik lahir ataupun bathin.
Ketiga, Ulama yang mencelakakan dirinya tetapi dapat membahagiakan yang lain, yaitu ulama yang mengajak kepada akhirat dan pada lahiriyahnya ia menolak dunia, tetapi tujuan bathinnya adalah diterima oleh semua makhluk (mendapatkan penghargaan dari mereka) dan mendapatkan sanjungan dan kemuliaan.
Sebelum mengakhiri tausiahnya beliau juga menyampaikan bahwa pada masa jihad ini Persis berhasil mendirikan Universitas Persatuan Islam (UNIPI) dan mendapatkan Rusunawa untuk asrama mahasiswa dan asrama santri.
"Untuk UNIPI alhamdulillah kita diberikan kemudahan oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat. Kita diberikan tanah milik Pemprov Jabar seluas empat hektar yang berlokasi di Bandung dan Ridwan Kamil sendiri yang bersedia mendesain bangunan untuk gedung UNIPI tersebut", ungkapnya. (HL/TG)
Jam'iyyah
21 Januari 2025 | 10:45
Muskernas III PP Pemudi Persis Digelar di Bandung, Bahas Kemandirian Umat