Bandung, persis.or.id - Muktamar XVI PERSIS telah berlangsung. Pada hari kedua, Sabtu (24/09/2022), setelah pelaksanan pembukaan seluruh peserta mengikuti orasi ilmiah yang disampaikan Menteri BUMN Bapak H. Erick Thahir. Kemudian, disambung dengan Taujih Kejamiyyahan dari Ketua Majelis Penasihat PP PERSIS Ustaz Prof. Dr. Maman Abdurrahman, M.A.
Pada awal paparannya, Erick Thohir menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia di masa yang akan datang. Potensi umat Islam yang terbesar di dunia menjadi salah satu faktor yang dapat mewujudkannya.
“Kita bisa menjadi salah satu dari empat kekuatan ekonomi dunia di masa mendatang,” ungkapnya dengan penuh optimisme.
Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan mengembangkan finansial syariah. Tiga bank syariah telah dimerger menjadi Bank Syariah Indonesia.
“Pertama kali dalam sejarah Indonesia, Bank Syariah dapat berada dalam sepuluh besar bank-bank yang ada di Indonesia,” Jelas Erick Thohir.
Lebih lanjut ia menyampaikan, aset Bank Syariah Indonesia hari ini sekitar 200 triliun.
“Insyaallah tutup buku tahun ini, asetnya akan mencapai 300 triliun,” sambungnya.
“Kalau Bank BRI fokus pada UMKM, Bank Mandiri fokus pada korporasi, ya tentunya BSI harus fokus pada ekonomi keumatan,” kata Erick Thohir yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah.
Langkah-langkah konkret dalam pemerdayaan ekonomi umat yang telah dilakukan adalah bekerja sama dengan 637 pesantren, 36 pesantren sudah memiliki petrashop, program wakaf mikro, perbaikan managemen keuangan di pesantren dan masjid-masjid, serta program-program khusus seperti santri magang.
Merespons orasi yang disampaikan Menteri BUMN, Ketua Majelis Penasihat PP PERSIS memberikan taujih kejamiyyahan dengan mempertegas urgensi kebangkitan ekonomi keumatan.
“Yang tadi disampaikan (Menteri BUMN, red) sebagai bahan untuk Anda semua dalam merumuskan program-program,” pesannya.
[]
(MN/dh)