Bandung – persis.or.id, Santri Pesantren Persatuan Islam kembali menunjukan prestasinya di kancah olimpiade tingkat nasional.
Fahira Azizah Mutoharoh, santri kelas X Muallimin PPI 3 Pameungpeuk, berhasil meraih penghargaan Medali Perak dalam olimpiade ekonomi tingkat nasional yang bernama Olimpiade Pahlawan Sains Indonesia (OPSI).
Kegiatan olimpiade tersebut diselenggarakan secara daring. Di olimpiade bidang ekonomi, tercatat ada 2.276 peserta yang saling bersaing.
“Olimpiadenya secara online dengan mengakses CBT. Soal merupakan pilihan berganda. Khusus untuk olimpiadeku di bidang Ekonomi, berjumlah 50 Soal yang berbahasa Indonesia dan juga berbahasa Inggris”, ujar Fahira atau akrab disapa Fahi, kepada persis.or.id, Sabtu (5/12/2020).
Sebelum mengikuti Olimpiade Nasional tersebut, Fahi juga pernah ikut olimpiade skala Internasional atau yang disebut International Olimpiade Sains (IOS). Sayangnya, Fahi mesti menunda kemenangannya disana. Sebagai penawarnya, Fahira merasa terobati dengan kemenangannya di kejuaraan Ekonomi tingkat Nasional ini, seminggu setelah mengikuti olimpiade IOS tersebut.
Fahi tidak pernah menyangka bisa meraih gelar juara. Karena ia menyadari di luar sana pasti ada orang yang lebih hebat.
“Kemenangan ini merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT. Tidak apa-apa jika gagal untuk meraih medali Emas. Sekarang ini, bersyukur adalah yang paling tepat”, ungkapnya.
Diantara faktor keberhasilan Fahi dalam menyabet juara di olimpiade Ekonomi tingkat Nasional itu ialah peran ayah ibunya.
“Fahi mempunyai Ayah yang hebat. Saat Fahi ketakutan akan sesuatu, beliau selalu memberitahuku untuk tidak takut dan menyuruhku untuk menghadapi ketakutan itu. Sama halnya saat kita memiliki rasa takut untuk gagal. Jangan biarkan kegagalan itu mengambil kebahagiaanmu di masa depan”, ujarnya.
Fahi juga menuturkan bahwa ia mempunyai Ibu yang penyayang. Kemana pun fahi pergi, pasti ia selalu minta ibunya untuk mendoakannya, termasuk dalam Olimpiade itu juga.
“Apa pun yang kau mau, entah itu cita-cita, entah itu kebahagiaan, doa dari seorang ibulah yang harus kau dapatkan. Untuk di kemudian hari, kita masih mempunyai banyak kesempatan. Bersyukur untuk hari ini, berjuang untuk hari esok. Maka dari itu, jangan patah semangat. Kalau orang lain bisa, ya kita juga pasti bisa”, begitu pesan Fahi. (/TG)