Malino - persis.or.id, Kegiatan shalat gerhana kali ini dilaksanakan di Masjid Ridha, Dusun Bontona, Kanreapia. Melalui Instruksi Ketua PC PERSIS Tinggimoncong, Nandang Wahyat, jamaah pengajian Mingguan diinstruksikan untuk menggelar shalat gerhana di masjid Ridha.
"Sebagai bentuk syiar Islam, kita fokuskan pelaksanaan shalat Gerhana di Masjid Ridha, karena dalam tahun ini ada empat kali gerhana, maka selanjutnya akan dilaksanakan di Nurul Jihad, Al-Qonaah, dan Subulussalam," tutur Nandang Wahyat melalui grup WhatsApp redaksi persis.or.id.
Dalam khutbah gerhananya, Nandang menyampaikan ada seorang sahabat yang patut menjadi teladan, yakni Thalhah bin Ubaidillah. Seorang sahabat yang masih muda, namun berani mewakafkan diri dan hartanya untuk Islam. Semangat Thalhah bin Ubaidilah itu bisa diteladani dengan bersedekah pada momen gerhana ini, sebagai rangkaian pelaksanaan shalat Gerhana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
"Kegiatan shalat Gerhana ini merupakan salah satu syiar Islam sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Nandang. Setiap da'i harus mendukung syiar ini dengan melaksanakan shalat gerhana di masjid-masjid. Sehingga setiap dusun bisa memfokuskan shalatnya di satu masjid besar", tutur H. Rusli, selaku Kepala Desa Kanreapia.
Selain itu, shalat Gerhana ini merupakan bentuk pengikisan terhadap tahayul. Kepercayaan yang sudah menyebar turun-temurun bahwa shalat Gerhana berhubungan dengan kesialan, bahkan kematian seseorang. (SF/)
