Bandung - persis.or.id, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Persis Putri Masa Jihad 2017-2019 Jahira Salsabila Nurul Imam Menyampaikan dalam sambutannya bahwa Ikatan Pelajar Persis Putri merupakan salah satu ikatan resmi di lingkungan Jam’iyyah Persis yang memiliki peranan dalam menyelesaikan problematika kepelajaran secara umum dan terutama di kalangan pelajar-pelajar putri Persis. Sehingga hal tersebut menjadi titik tolak bagi Ikatan Pelajar Persis Putri untuk mengaktualisasikan diri menjai kader dakwah dan intelektual sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Persatuan Islam.
Ia menuturkan, Bahwa "Ikatan Pelajar Persis Putri senantiasa melakukan banyak pembelajaran dalam upaya meledakkan potensi jam’iyyah, tidak hanya sebagai gerakan pengkaderan namun juga kehadirannya mampu menjadi lumbung gagasan. Sehingga hal tersebut yang membuat IPPi semakin bisa percaya diri dan mengatakan bahwa IPPi mampu disejajarkan dengan pergerakan pelajar yang lain, terlebih pada konteks nasional.
Demikian, seluruh kader IPPi harus bangga terhadap bakti dan khidmat Ikatan Pelajar Persis Putri yang mampu merevitalisasi diri selama 9 tahun masa jihad di blantika pergerakan pelajar. Maka dari itu ketika ada yang masih ragu dengan keberadaan IPPi, seyogyanya setiap keraguan tersebut semakin menambah keteguhan dan keyakinan kader untuk tetap berjuang di Ikatan Pelajar Persis Putri dengan menghasilkan karya karya dan bukti bukti nyata pergerakan, sebagai wujud menjaga warisan dari para Founding Father, Founding Mother, para alumni dan pihak pihak yang memperjuangkan IPPi sampai hari ini".
Lanjutnya, Jahira mengemukakan bahwa, muktamar ke 5 ini merupakan momentum yang tepat untuk kembali menegaskan nilai nilai perjuangan dan peran pelajar persis putri sebagai kader dakwah dan intelektual dalam membangun peradaban. Karena bagaimanapun, pelajar putri memiliki tanggung jawab sebagai salah satu elemen penting bagi kekuatan suatu bangsa. Terlebih, bagi IPPi dalam perannya sebagai perempuan, dimasa yang akan datang memiliki misi sebagai tonggak peradaban yang menjadi madrasah pertama dan utama bagi lahirnya generasi pemimpin bangsa. “Banaatu yaum, Ummahaatul Ghad” Mengabaikan potensi yang ada perempuan, dalam hal ini pelajar putri, berarti telah mengabaikan salah satu dari potensi besar yang ada pada masyarakat.
Maka berangkat dari hal itu, Ikatan Pelajar Persis Putri hadir dan berkomitmen untuk melanjutkan visi dan misi dakwah Persatuan Islam khususnya dan berkomitmen untuk melahirkan sebuah perdaban. IPPi yang terdiri dari santriwati Pesantren Persis dan siswi SMA/sederajat akan menjadi potensi yang sangat kuat untuk menjadi lumbung kader dan gagasan bagi Persis dan bangsa, karena ada sebuah pepatah mengatakan:
Jika wanita yang ada pada satu negara itu baik, maka baik pula lah negaranya. Jika wanitanya bobrok, maka bobrok pula lah negaranya.
Keberadaan Ikatan Pelajar Persis Putri akan memberikan banyak dorongan keilmuan, pengalaman juga kedewasaan mental untuk melanjutkan estafeta dakwah perjuangan Persis di masa yang akan datang.
Ia juga menyampaikan banyak banyak terimakasih kepada seluruh kader ikatan pelajar persis putri di semua jenjang pimpinan, para tasykil PP. IPPi Masa Jihad 2017-2019, para keluarga, dan seluruh pihak yang senantiasa membantu dan mensukseskan gerakan IPPi sehingga pada rentang waktu 2 tahun, IPPi mampu mecapai beberapa targetannya, diantaranya adalah: Pelebaran sayap dakwah IPPi kesembilan daerah, meningkatkan kualitas pengkaderan dengan menajamkan sistem dan pola pengkaderan, meningkatkan kualitas keilmuan kader dengan mengadakan kajian kajian online juga kajian kajian di Pimpinan daerah, mengadakan Jambore Nasional VI 2019, Pembuatan Mars IPPi, perapihan keadministrasian IPPi dan pembuatan pedoman Jam'iyyah, menjalin kesinergisan hubungan dan relasi dengan Otonom Persis, Organisasi Kepelajaran, dan beberapa instansi pemerintah, dan lain sebagainya.
Jam'iyyah
20 Januari 2025 | 20:25
PD PERSIS Kabupaten Bandung Gelar Muskerda III: Fokus pada Gerakan Kolaboratif