Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Penasehat PW Persis Jabar KH. Mamat Abdurrahman Wafat.

oleh Reporter

20 Januari 2020 | 19:03

 

Garut - persis.or.id, Senin, 20 Januari 2020 merupakan hari berduka bagi masyarakat Garut. Di hari yang bertepatan 24 Jumadil Ula 1441 H ini ustadz Mamat meninggal dunia. Mantan ketua Pimpinan Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) ini pergi untuk selama-lamanya. Penasehat Pimpinan Wilayah (PW) Persis Jawa Barat ini kembali ke haribaan Allāh Subḥānahu wa Ta’ālā. Sababiah penyakit yang diderita beliau meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sekitar pukul 06.55 WIB ustadz Mamat meninggal. Berita pun menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial dan alat elektronik. Murid, keluarga, teman seperjuangan, dan yang kenal dengannya secara singkat mengetahui kewafatannya. Bersamaan dengan pemulangan jenazah dari Bandung maka Garogol pun penuh dengan lautan manusia. 
Sekitar pukul 11.00 WIB jenazah tiba di pesantren Garogol. Beliau pun kemudian dimandikan di mesjid al-Ikhlas. Umat yang menunggu terharu dan sedih dibuatnya. Mereka sangat terpengaruh dengan kepergian anggota Senat STAI Persis Garut ini. Masjid yang cukup besar pun tidak dapat menampung jamaah. Salat jenazah pun dilakukan bergiliran dalam beberapa tahap. Dengan berdesak-desakan jamaah bersabar ingin mensalatkan ustadz Mamat. Ribuan jamaah mengantar dan mengikuti ke pemakamannya pukul 13.00 WIB. Ketua Umum Persis yaitu KH. A. Zakaria memimpin prosesi penguburan dengan khidmat. Wakil Bupati, Kapolres dan pejabat Garut lainnya berbela sungkawa dengan mendatangi rumah duka.
Pemilik nama ustadz Mamat Abdurrahman ini cukup terkenal di kabupaten Garut khususnya, dan Persis secara umum. Pria asal Garogol Pasirwangi ini adalah da’i kharismatik. Bila dahulu Garut terkenal dengan aktivis Persis Empat Din (yaitu Ustadz Zaenudin, Ustadz Jamaludin, Ustadz Sehabudin dan Ustadz Komarudin), maka kini akan diingat KH. A Zakaria kemudian ustadz Mamat. Murid KH. A. Zakaria dan allahu yarham KH. Entang Muchtar, ZA. ini dapat menjelmakan pemikiran keduanya di Persis Garut.
Kini ulama sederhana namun berwibawa ini telah tiada. Namun semangat dan karyanya akan lekat dalam ingatan dan kenangan umat. Semoga Allāh Subḥānahu wa Ta’ālā menerima amal salehnya dan mengampuni segala dosa-dosanya, aamiin. (/Yusri)

Reporter: Reporter Editor: admin