Oleh: H. Deni Solehudin, M.SI
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia. Antara lain ;
pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari ancaman terhadap tubuh dan kehidupan seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dll. Perlindungan psikologis, perlindungan dari ancaman peristiwa atau pengalaman baru atau asing yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan.
4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Menurut Calista manusia merupakan makhluk yang kompleks dengan segala kebutuhannya. Dalam merumuskan kebutuhan dasar manusia, Calista memandangnya dari beberapa aspek yakni :
Bilogis, Dalam aspek biologis ini manusia merupakan susunan dari sistem organ tubuh yang dimana mereka membutuhkan sesuatu yang bisa mempertahankan hidupnya layaknya nutrisi, air, oksigen dan lainnya.
Psikologis, Dalam hal ini manusia memiliki sebuah perasaan dan kepribadian, manusia membutuhkan segala hal yang bisa membangkitkan mood perasaan dan semangat dari dalam dirinya, layaknya pujian, perhatian, ajaran dan lainnya.
Sosial, Dalam segi ini manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pihak lain untuk melanjutkan kehidupannya atau juga bisa mencari sebuah pemecahan masalah dalam hidupnya. Kebutuhan ini berkaitan dengan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
Kultural, Dalam segi ini kultural adalah aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, dimana manusia itu hidup maka mereka memiliki sebuah kebudayaan yang menjadi ciri khas atau jati dirinya.
Spiritual, Manusia hidup di dunia ini membutuhkan sebuah dorongan dan pedoman untuk bertahan. Dimana aspek yang bisa memenuhinya adalah aspek spiritual atau hubungannya dengan Tuhan.
Pada dasarnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia tidak terlepas dari unsur-unsur pokok komponen manusia yaitu jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di atas, adakalanya manusia dihantui rasa ketakutan akan kebutuhannya tidak terpenuhi. Ketakutan adalah emosi yang ditandai dengan menilai akan adanya ancaman yang membuat seseorang merasa tertekan atau ingin kabur dari hal tersebut. Setiap manusia memiliki rasa takut akan sesuatu, baik itu phobia ataupun rasa takut akan kemiskinan, kesedihan dan sejenisnya. Dikutip dari tahupedia.com terdapat 10 ketakutan terbesar dalam diri manusia, yaitu takut akan: Terkekang, Sakit, Hal yang tidak diketahui, Kesendirian, Penolakan, Kemiskinan, Kesengsaraan, Kematian, Menjadi Tua, Kegagalan
Rasa takut akan kegagalan berada di posisi teratas dari rasa takut terbesar umat manusia karena kegagalan dapat berarti banyak hal dan cakupannya sangatlah besar. Sepanjang hidup kita, kita selalu diikuti dengan rasa takut ini. Dimulai dari gagal memasak, menjatuhkan piring, takut mengambil keputusan, tidak berhasil dalam menjalankan sesuatu, merasa frustasi, dan seterusnya. Itu semua adalah hal-hal yang dapat disebut sebagai kegagalan.
Karena sifat ambigu dari kegagalan inilah banyak orang takut untuk mengambil kemajuan dalam hidupnya. Mereka takut untuk apabila mereka melakukan sesuatu yang berujung ke kegagalan, padahal tidak ada yang tahu apabila mereka melakukan hal tersebut mereka dapat menjadi seseorang yang berhasil dalam hidupnya. Tapi orang-orang sukses dan terkenal di dunia-pun pasti pernah mengalami yang namanya rasa takut akan kegagalan bahkan hingga sekarang.
Menurut ajaran Islam ketakutan itu merupakan bentuk ujian bagi kaum muslimin dari Allah SWT.
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Al Baqoroh: 155
Allah akan menguji kaum Muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini, kaum Muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan menghadapi ujian dan cobaan. Mereka akan mendapat predikat sabar, dan merekalah orang-orang yang mendapat kabar gembira dari Allah.
۞لَتُبۡلَوُنَّ فِيٓ أَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَذٗى كَثِيرٗاۚ وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. QS. Ali Imron: 186
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw dan pengikutnya akan mendapat ujian sebagaimana mereka telah diuji dengan kesulitan di Perang Uhud. Mereka akan diuji lagi mengenai harta dan dirinya. "Sesungguhnya kamu akan diuji mengenai hartamu dan dirimu."
Kamu akan berkorban dengan hartamu menghadapi musuhmu untuk menjunjung tinggi derajat umatmu. Kamu akan meningkatkan perjuangan yang mengakibatkan hilangnya keluarga, teman-teman seperjuangan yang dicintai untuk membela yang hak. Kamu akan difitnah oleh orang yang diberi kitab dan orang yang mempersekutukan Allah.
Kamu akan mendengar dari mereka hal-hal yang menyakitkan hati, mengganggu ketenteraman jiwa seperti fitnah zina yang dilancarkan oleh mereka terhadap Siti Aisyah. Ia tertinggal dari rombongan Nabi saw ketika kembali dari satu peperangan, di suatu tempat karena mencari kalungnya yang hilang, kemudian datang safwan bin Muattal menjemputnya. Orang-orang munafik menuduh Aisyah berzina dengan safwan. Satu fitnah yang sangat memalukan, dan menggemparkan masyarakat Medinah pada waktu itu, peristiwa itu dikenal dengan hadisul ifki (kabar bohong).
Demikian hebat fitnah yang dilancarkan dan demikian banyak gangguan yang menyakitkan hati yang ditujukan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar menghadapinya dan menerimanya dengan penuh takwa, maka semuanya itu tidak akan mempunyai arti dan pengaruh sama sekali, dan sesungguhnya sabar dan takwa itu adalah urusan yang harus diutamakan.
Demikian ujian yang telah terjadi kepada Nabi kita shallallahu álaihi wa sallam dan para sahabatnya. Ujian fisik dan mental itu pula yang akan menimpa kaum muslimin. Kaum kafirin, munafikin, fasiqin dan sebangsanya tidak akan berhenti untuk menebar ketidak amanan baik jasmani maupun rohani. Berbagai stigma negative sampai sekarang terus dilontarkan kepada kaum muslimin yang berusaha taat dalam menjalankan agamanya. Dan bagi kaum muslimin Allah telah memberikan obatnya yaitu sabar dan taqwa.
Di samping itu, umat Islam telah meyakini bahwa yang memberikan keamanan dari ketakutan-ketakutan yang menghantui dalam hidup hanyalah Allah SWT.
لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ فَلۡيَعۡبُدُواْ رَبَّ هَٰذَا ٱلۡبَيۡتِ ٱلَّذِيٓ أَطۡعَمَهُم مِّن جُوعٖ وَءَامَنَهُم مِّنۡ خَوۡفِۢ
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 1-4).