Lejitkan Muktamar XIII, Panita Menggelar Webinar Peluang dan Tantangan Pemuda Persis

oleh Reporter

04 Februari 2021 | 17:36

Bandung – persis.or.id, Pimpinan Pusat Pemuda Persis melalui Panitia Muktamar XIII menyelenggarakan webinar sebagai rangkaian dari acara penyerta muktamar, sabtu (30/1/2021).

Webinar dengan tema “Menangkap Peluang dan Tantangan Pemuda Persis Kini dan Masa Depan” menghadirkan tiga (3) narasumber mantan para ketua umum PP Pemuda; Drs. Uus Muhammad Ruhiat (Ketum Pemuda Persis Masa Jihad 2000-2005), Dr. Tiar Anwar Bachtiar (Ketum Pemuda Persis Masa Jihad 2010-2015), dan Ust. Hamdan Abu Nabhan (Ketua II PP. Pemuda Persis Masa Jihad 2015-2020).

Acara penyerta Muktamar ini dipandu oleh kader pemuda persis Bogor Utara, yang menjabat sebagai bid. Pendidikan PW. Pemuda Persis Jawa Barat, yaitu ust. Iwan Syahrudin, M.Pd.

Sebagai narasumber pertama, ust. Uus menyampaikan ucapan selamat bermuktamar kepada pemuda persis. Beliau menyampaikan, kalau mendengar kata pemuda persis, mengingatkan kembali saat menjadi anggota pemuda persis di masa lalu, dan saat menjadi ketua umum di tahun 2000.

Banyak sekali ilmu yang didapatkan oleh beliau dari para senior di pemuda persis, seperti Ust. Ikin Sodikin, alm. Ust. Entang ZA Mukhtar, dan ust lainnya. dari para pendahulunya, ust. Uus mendapatkan pelajaran semangat pantang menyerah. Meski banyak tantangan, dakwah harus dijalankan dan tidak boleh berhenti melangkah.

Ust. Uus lebih menekankan kepada peserta webinar untuk menjadi kader pelanjut jam`iyyah Persis, karena pemuda persis adalah lumbung kader bagi Persis, dan akan melanjutkan estafeta perjuangan Persis.

Sementara ust. Tiar Anwar Bachtiar memulai dengan bernostalgia bagaimana awal Persis terbentuk, dan bagaimana perjuangan sesepuh Persis dalam mengembangkan jam`iyyah.

Persis memiliki budaya yang baik, yaitu literasi dimasa lalu. Bagaimana saat itu organisasi yang lain tidak punya media, Persis memiliki Pembela Islam, al-Muslimun, dan sekarang Majalah Risalah -yang masih bertahan sampai tahun ke 58-.

Beliau mengingatkan bagaimana para pendahulu kita berdakwah sesuai dengan kondisi dan situasi pada masanya, sehingga tantangan pemuda persis hari ini adalah, bukan hanya sebatas melanjutkan saja, tetapi harus mengembangkan kualitas performa anggotanya, sehingga puluhan tahun yang akan datang, jam`iyyah Persis akan merasakan hasil dari usaha para kadernya.

Hari ini tantangan pemuda Persis adalah tantangan di mana masyarakat itu tingkat pengetahuannya sudah menghadapi lompatan luar biasa. Sehingga tantangan yang akan dihadapi pemuda Persis di masa mendatang adalah bagaimana kita hari ini, secara serius memperbaiki performa para pimpinan pemuda Persis di mana-mana dari level cabang sampai level pimpinan pusat. Lanjut ust. Tiar.

Selain itu beliau juga menekankan kepada kader pemuda persis untuk melanjutkan pendidikannya, dan fokus di bidang yang sedang digeluti. Sehingga kedepan Persis punya kader yang handal di berbagai bidang. Tentu dengan tetap menjaga dirasah dan kajian keislaman.

Selanjutnya, narasumber ketiga ust. Hamdan memulai dengan membacakan ayat, bahwa seluruh aktivitas kita hanyalah untuk Allah ta`ala. Beliau menegaskan, dalam QA-QD disebutkan bahwa pemuda persis adalah harakah tajdid, sehingga anggota pemuda persis dituntut untuk dibentuk menjadi calon mujaddid, yang memiliki keahlian, bersih aqidah, juga memiliki manhaj yang bersih. Harus seorang alim (berilmu), bahkan seorang mujtahid.

Apa yang disampaikan oleh ketiga narasumber direspon juga oleh Ketum Pemuda Persis masa jihad 2015-2020, ust. Eka Permana Habibillah, bahwa pendidikan tinggi itu beda dengan sekolah tinggi. Sehingga yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, jangan sampai tidak berlimu.

Alhamdulilah rangkaian acara penyerta muktamar ini bisa diselenggarakan oleh panitia Muktamar XIII Pemuda Persis, masih banyak kekurangan, dan insya Allah menjadi bahan evaluasi kedepan, sehingga acara-acara berikutnya bisa berjalan lebih baik lagi. (/HS)

Reporter: Reporter Editor: admin