Bandung - persis.or.id, Ketua panitia Muktamar XIV Persatuan Islam, Haris Muslim Lc. MA., menerangkan bahwa panitia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari.
Pasca penyerahan Surat Keputusan (SK) Panitia Muktamar ke XIV Pimpinan Pusat Persatuan Islam pada Mukernas V di bandung bebeapa waktu lalu, seluruh elemen panitia sudah bekerja untuk mematangkan semuanya.
“Karena ini acara besar, jadi konsepnya harus matang dan semuanya harus terencana dengan benar”, ujar Haris kepada persis.or.id, Selasa (31/12/2019)
Haris juga menyampaikan, waktu untuk penyelenggaraan Muktamar XVI sudah ditentukan tanggal 23-26 oktober 2020 dan lokasinya juga insyaa Allah di Bandung.
“Untuk ketetapan fiks lokasi muktamar, belum bisa disampaikan saat ini”, tambahnya.
Surat edaran ke seluruh Pimpinan Wilayah (PW), seluruh Pimpinan Daerah (PD) dan Pimpinan Cabang (PC) di seluruh Indonesia, insyaa Allah beberapa hari ke depan sudah diterima.
Haris pun menegaskan bahwa seluruh panitia sudah mulai bergerak semua, ada rapat BP Muktamar pada hari Sabtu dan Ahad kemaren di Lembang dan rapat seluruh kodinator diadakan di kantor PP Persis pada Sabtu lalu.
“Yang terpenting, mari kita gebyarkan publikasi dan sosialisasi terkait Muktamar XVI Persatuan Islam”, seru Haris.
Hasil rapat seluruh koordinator menghasilan pematangan program kerja dan anggaran masing-masing bagian sehingga estimasinya terukur.
Rencananya, panitia akan menggelar Soft launching Muktamar pada bulan Februai 2020 dan Grand launching diperkirakan akan digelar dua bulan sebelum Muktamar.
Terkait undangan Haris menjelaskan, layaknya Ormas Islam besar nasional layaknya dihadiri oleh pimpinan nasional.
Bagi Haris, makna muktamar ini adalah muhasabah. “Pertama muhasabah saya secara pribadi bahwa amanah yang berat ini masih banyak kekurangan selama saya diamanahi, tetapai tetep saya berusaha sampai akhir bisa selamat dan yang kedua muktamar ini adalah buka hanya acara rutin 5 tahunan”.
Muktamar ini harus menjadi titik kita berhenti sejenak untuk mengatur langkah kita selajutnya atau kita sebut program 5 tahun mendatang.
Adanya Muktamar XVI ini diharapkan jamiyyah Persatuan Islam ini semakin rapih.
“Muktamar ini harus menghasilkan sistem yang baik, kalau dalam bahasa kita nidzom. Karena nidzom yang baik dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan yang baik”, ujar Haris.
Lanjutnya, sebaik apapun kepemimpinan kalua nidzomnya tidak baik, tidak akan berjalan. Dan sebaik apapun nidzomnya kalau pemimpinnya tidak baik sama saja. Antara nidzom dan kepemimpinan harus seimbang.
“Konsep imamah dan imaroh yang ada di jamiyyah Persis seperti itu”, tandasnya.
Terkait kendala dan kesulitan menjelang muktamar selalu ada, seluruh panitia bekerja dan akan menyikapi kesulitan dan kendala tersebut.
Ketua pelaksana Muktamar XVI itu pun berharap, Muktamar ini berjalan lancar, menjadi hajat jamiyyah yang membangkitkan ghiroh berjamiyyah semua anggota dan simpatisan.
Anggota dan simpatisan menjadi lebih bersemangat lagi berjamiyyah dan jamiyyah ini lebih bermanfaat lagi buat anggota dan simpatisan.
"Terakhir Haris meminta doa dari seluruh jamaah dan simpatisan agar Allah memudahkan rencana hajat besar jamiyyah Persatuan Islam ini", pungkasnya. (HL/TG)
Jam'iyyah
20 Januari 2025 | 20:25
PD PERSIS Kabupaten Bandung Gelar Muskerda III: Fokus pada Gerakan Kolaboratif