Bandung, persis.or.id - Universitas Persatuan Islam (PERSIS) kembali menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring di tahun 2021.
Hal ini dilakukan untuk beradaptasi di masa pandemi Covid-19. Tidak seperti tahun sebelumnya, pada KKN Daring kali ini para mahasiswa ditugaskan untuk mengabdi di daerahnya masing-masing secara individual.
Meski begitu, mahasiswa tetap bisa melakukan kegiatan-kegiatan kolektif secara virtual. Dengan begitu, protokol kesehatan dapat dijaga dengan baik.
Pembukaan atau pelepasan mahasiswa KKN Daring 2021 Universitas PERSIS telah dilaksanakan pada Senin (06/09/2021) secara hybrid, yakni offline dan online, dibantu tim Persis Jabar Channel melalui Zoom meeting.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas PERSIS, Prof. Dr. KH. M. Abdurrahman, MA., serta mendapat pengarahan dan motivasi dari Wakil Rektor, Dr. Ihsan Setiadi Latief, M.Si.
Tema KKN Daring tahun ini masih tentang pendidikan, terutama menyoroti masalah-masalah pendidikan di era pandemi.
Wakil Rektor menegaskan bahwa mahasiswa harus pro aktif, jangan menjadi menara gading di tengah-tengah masyarakat, dan kehadirannya harus dirasakan.
“Ada format baru di KKN kali ini karena dilakukan di tempat masing-masing. Bisakah Anda menjadi problem solver di tempat Anda sendiri?" tanya beliau.
“Anda harus menjembatani kepentingan masyarakat juga sebagai problem solver, KKN di tempat masing-masing memiliki tantangan tersendiri, apakah akan memberi manfaat atau sama saja tidak ada perubahan. Ini tantangan bagi Anda semua, karena Anda harus menghadirkan suasana baru bagi masyarakat, melakukan transformasi dan berkontribusi," tambahnya.
Wakil Rektor kembali mengingatkan, bahwa ini tantangan besar. Seluruh mahasiswa harus cepat beradaptasi dan melakukan perubahan.
"Tidak ada alasan untuk tidak berubah (adaptasi), karena yang bisa beradaptasilah yang bisa menjadi pemenang. Anda harus membuktikan di lingkungan anda sendiri. Anda bisa berkiprah secara lebih dan memberi manfaat. Semoga bisa berjalan dengan lancar," terangnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Persis dalam sambutannya menyebutkan bahwa KKN adalah kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa.
Menurutnya, yang paling penting yang harus ditampilkan mahasiswa dan mahasiswi Universitas PERSIS ialah uswah hasanah, perilaku yang baik di sekitar masyarakat. "Sehingga dikenal baik masyarakat, selanjutnya yang terpenting adalah niat Anda untuk jihad fii sabilillah," jelasnya.
Rektor juga meminta untuk menghormati perbedaaan. "Dengan program yang baik untuk masyarakat, kali ini saya ingatkan lagi untuk menjaga uswah hasanah, menjaga perilaku kita. Saya ucapkan selamat, mudah-mudahan anda bisa melaksanakan KKN dengan baik, lancar dan sukses. Sehingga, penelitian yang dilakukan selama KKN bisa menjadi bentuk penelitian selanjutnya." tutupnya.
Dalam KKN Daring ini, selain mahasiswa ditantang untuk mengabdi di daerahnya masing-masing, para mahasiswa diharuskan melakukan penelitian singkat selama proses KKN. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan masalah-masalah pendidikan dan memberikan solusi terbaiknya, kemudian menuliskannya dalam bentuk artikel.
Ini diharapkan dapat menjadi kontribusi pemikiran dan ikhtiar memberi solusi melalui pendekatan ilmiah dan intelektual, bukti bahwa mahasiswa sebagai insan akademis. (HR/MN/FAR)