Bandung - persis.or.id, Pimipinan Pusat Pemuda Persatuan Islam (PP Pemuda Persis) Selenggarakan Mukernas V, Sabtu, 21 Dedember 2019 di Hotel Alam Permai-Bandung.
Setelah pembukaan dan pembacaan kalam Ilahi, Ketum Pemuda Persis Ust. Eka Permana Habibillah memberikan sambutannya sekaligus membuka acara.
Mengawali sambutannya, ketum mengapresiasi atas kehadiran perwakilan dari PC, PD, dan PW, terkhusus untuk perwakilan daerah yang terjauh.
Beliau menekankan kepada musawirin untuk mengedepankan kejujuran, karena kejujuran akan mengarahkan kepada niat yang baik dan melengkapi dalam setiap moment musawarah. Lebih jah beliau menyampaikan biasakan hidup untuk mendahulukan kebutuhan kita daripada keinginan yang akan menyebabkan bertambah masalah, karena musawarah sejatinya dilaksanakan untuk menyelesaikan problem kehidupan dalam berjam'iyyah.
Pemuda adalah kepanjangan dari gerakan Persatuan Islam, sehingga program yang dijalankan oleh keduanya harus menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi, lanjutnya.
Program Pemuda Persis harus seiring dengan program Persatuan Islam sebagai induknya, tapi bergerak dalam dunia kepemudaan. Maka Pemuda boleh diperbantukan, tapi jangan diambil sebagai anggota Persis, karena Pemuda Persis adalah organisasi kader, yang akan melanjutkan estafeta perjuangan persis.
Di Tahun terakhir masa jabatan Ust. Eka Permana Habilillah, Pemuda Persis akan fokus kepada program-program yang akan mendukung terlaksananya Muktamar di tahun 2020 yang akan datang.
Sebagai acara penyerta Prof. Atif Latiful Hayat diundang untuk membedah QA-QD sebagai landasan gerak juang Pemuda Persis. Didampingi oleh ust. Hamdan Abu Nabhan sebagai pembanding, dan dimoderatori ust. Lam-lam Pahala, M.Ag, dengan mengambil Tema "Rekonstruksi QA-QD Pemuda Persis; Mengapa dan Bagaimana?
Prof. Atif menyampaikan bahwa QA-QD bukan alat untuk menyelesaikan persoalan secara instan. Tapi wadah untuk menuangkan ide dalam bentuk program.
Oleh karena itu perlu dibentuk tim khusus dalam merancang QA-QD yang baik, fokuskan pada program prioritas sebagai organisasi kader, semisal fokus di kaderisasi anggota.
Lebih lanjut beliau menyampaikan pesan untuk meningkatkan wawasan intelektualnya di seluruh jenjang pimpinan, sehingga kita bisa berdialektika dengan organisasi kepemudaan lainnya.
Sementara ust. Hamdan lebih menekankan kepada personal anggota itu sendiri, bagaimana mereka mampu menigkatkan himmah/semanggat jihad dalam berjam'iyyah.
Dan di akhir Ketum Pemuda Persis menyampaikan, bahwa perubahan QA-QD harus dilakukan, dan Muktamar 2020 adalah ajang yang tepat untuk menegaskan jadi diri pemuda persis.
Acara diskusi ini diharapkan menjadi bekal dalam menyongsong Muktamar Pemuda Persis, karena acara penyerta musawarah nasional ini dihadiri oleh PC-non PD, PD, dan PW di seluruh wilayah. (/GG)
Jam'iyyah
20 Januari 2025 | 20:25
PD PERSIS Kabupaten Bandung Gelar Muskerda III: Fokus pada Gerakan Kolaboratif