Bandung - persis.or.id. Sabtu, 13 Februari 2021. Pimpinan Pusat Persatuan Islam insya Allah akan mengirimkan kembali kader-kader terbaiknya melalui program Kafilah Du`at Persatuan Islam Angkatan X.
Pandemi Covid-19 sejatinya menguras tenaga dan pikiran seluruh elemen jam`iyyah Persis. Namun, sebagai organisasi dakwah, Persatuan Islam mencoba terus melebarkan sayap dakwahnya ke berbagai daerah.
Sebelum diberangkatkan, para peserta diberikan pembekalan singkat sebagai upaya pengenalan daerah masing-masing tempat pengabdian. Acara ini dibuka langsung oleh Bidgar. PDKPI (Pengembangan Dakwah dan Kajian Pemikiran Islam), yaitu Ust. Deni Solehudin, M.Si. selaku koordinator program. Sampai tahun ini, Kafilah du`at sudah memasuki angkatan X. Beliau berharap, program ini bisa terus berkesinambungan dan diteruskan oleh pengurus berikutnya, setelah Muktamar yang insya Allah akan dilaksanakan ditahun ini.
Setelah pembukaan, agenda dilanjutkan oleh sekretaris Bid. Dakwah PP. Persis, yaitu KH. Nana Supriatna, M.Pd.I, sekaligus mewakili KH. Zae Nandang (Bid. Dakwah), yang kebetulan sedang ada agenda ke Garut. Dalam tausiyahnya beliau mengingatkan, bahwa tugas ini adalah tugas mulia, dan peserta berangkat atas nama Jam`iyyah Persatuan Islam, bukan atas nama individu. Sehingga ada aturan yang harus diperhatikan oleh seluruh peserta, supaya program ini bisa dilaksanakan dengan maksimal.
Dipembekalan ini beliau juga sekaligus mewakili bid. Jam`iyyah menyampaikan SK dari PP. Persis untuk disampaikan ke pimpinan setempat. SK ini dibuat khusus untuk peserta kafilah du`at, sebagai bentuk keseriusan dalam mengirimkan da`i-da`inya ke daerah.
Karena ini tugas dakwah, maka beliau memberikan pesan untuk mengajak masyarakat tanpa mengejek, merangkul bukan memukul. Meski beberapa daerah ada yang masih rawan pemurtadan, diharapkan peserta bisa menjalankan dakwahnya dengan sabar dan tenang. Do`a asatidzah di pimpinan pusat menyertai semuanya.
Terakhir beliau juga berpesan, semoga kehadiran da`i bisa menjadi kepanjangan tangan pimpinan pusat, dalam mengembangkan sayap jam`iyyahnya. Tentunya sesuai dengan kemampuan masing-masing da`i.
Program kafilah du`at Persis awalnya merupakan program PP. Pemuda Persis. Alhamdulillah, Ust. Eka Permana Habibillah, selaku ketua umum periode 2015-2021, bisa turut hadir, dan menyampaikan gambaran awal program ini digagas. Juga mengingatkan peserta untuk menunaikan tugas dengan realistis, yaitu tugas kafilah du`at adalah spion bagi PP. Persis. Kehadiran da`i harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan pusat, dengan pimpinan di daerah, tanpa ikut campur terlalu jauh dengan konflik atau masalah yang ada di daerah masing-masing.
Sejatinya tugas satu tahun yang diemban tidaklah cukup untuk mengembangkan jam`iyyah yang begitu besar. Apalagi pembekalan yang diberikan pun cukup singkat, hanya satu tahun. Sehingga da`i jangan sampai terlalu santai karena menjadi utusan pusat, tetapi harus mampu mempersiapkan diri, untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di daerah masing-masing, imbuh beliau.
Selain itu, peserta juga jangan sampai merasa terbebani dengan tugas ini. Sebab pada kenyataannya, banyak daerah yang hanya membutuhkan pendidikan dasar, seperti belajar baca al-Qur`an ketimbang kajian yang berat dan rumit. Terakhir, beliau menekankan supaya semangat juang peserta, jangan mengabaikan kewajiban lainnya. Fokuskan keikhlasan hanya kepada Allah ta`ala.
Senada dengan ust. Eka, pembimbing mahasiswa STAIPI Garut, ust. Tiar Anwar Bachtiar menyampaikan kepada peserta untuk tidak terlalu memikirkan yang berat-berat, awali pendekatan kepada masyarakat dengan pengajaran membaca al-Qur`an. Sehingga lambat laun akan memotivasi mereka untuk mendalami agama. Disitulah momen yang pas bagi da`i untuk menjadikan al-Qur`an sebagai pintu masuk mendekati masyarakat. Ini adalah fase belajar terakhir setelah selesai dari STAIPI Garut, yang akan memberikan pelajaran berharga bagi semuanya.
Lebih lanjut beliau memberikan gambaran secara umum kondisi masing-masing tempat pengabdian. Berapa daerah memang ada yang rawan kristenisasi, tetapi lebih banyak yang membutuhkan pelajaran agama yang mendasar. Dan khusus untuk daerah Bitung, Sulawesi Utara, ust. Tiar memang mengharapkan, pengiriman da`i perdana ini bisa menjadi peletak dasar jam`iyyah Persis ke depan.
Kafilah Du`at yang sudah memasuki angkatan 10 ini sangat dirasakan kehadirannya oleh pengurus daerah. Bahkan beberapa ke depan beliau berharap, akan banyak da`i yang dikirimkan untuk membantu pengembangan jam`iyyah.
Mohon do`a dan supportnya dari seluruh jamaah, semoga pengiriman da`i Persis menghadirkan keberkahan bagi umat dan jam`iyyah. (/DS)