PERSIS Kaya: Berapa Uang yang Beredar Setiap Bulan?

oleh Henri Lukmanul Hakim

22 Januari 2025 | 17:22

PERSIS Kaya: Berapa Uang yang Beredar Setiap Bulan?

Garut, persis.or.id – Seberapa besar peredaran uang di lingkungan Persatuan Islam (PERSIS) dari tingkat Pimpinan Pusat (PP) hingga Pimpinan Jamaah (PJ) setiap bulan atau tahun? Hingga saat ini, belum ada data pasti karena tidak adanya laporan keuangan menyeluruh dari semua tingkatan jamiyah.


Peredaran uang di PERSIS tidak hanya berasal dari tingkat pimpinan, tetapi juga dari badan otonom seperti PERSISTRI, Pemuda PERSIS, Pemudi PERSIS, HIMA PERSIS, HIMI PERSIS, serta lembaga ekonomi lainnya seperti Lembaga Amil Zakat (LAZ), pesantren, dan Badan Usaha Milik Jamiyah (BUMJ) termasuk PT Karya Imtaq. Jika dihitung secara keseluruhan, jumlahnya dapat mencapai miliaran rupiah, belum lagi aset wakaf seperti tanah yang jika dikonversi ke dalam bentuk uang nilainya juga sangat besar.



Diskusi Keuangan dan Aset PERSIS di Silaturahmi Muallimin 1976


Diskusi ini muncul dalam acara Silaturahmi ke-13 Alumni Muallimin 1976 yang digelar di Garut, Jawa Barat pada 18-19 Januari 2025. Acara yang awalnya bertujuan untuk membahas kemajuan pesantren dan jamiyah, akhirnya melebar ke perbincangan mengenai keuangan dan aset PERSIS, terutama setelah menyoroti pembangunan Sekretariat PP PERSIS (Rp10 miliar) dan Kampus Universitas Persatuan Islam (sekitar Rp140 miliar).


Mantan Ketua Bidang Maliyah PP PERSIS (2015-2020), Dr. H. Uyun Kamiluddin, S.H., M.H., menegaskan pentingnya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang lebih transparan.


"Selama saya menjabat, belum pernah ada laporan menyeluruh tentang peredaran uang di PERSIS dari tingkat PJ hingga PP. Ini perlu kita rekomendasikan ke PP PERSIS," ujarnya.


Sebanyak 28 peserta diskusi menyepakati rekomendasi berikut:


1. Pelaporan Keuangan Berkala

• Semua badan dan lembaga di lingkungan PERSIS diwajibkan membuat laporan keuangan secara rutin untuk memastikan transparansi.

2. Audit Internal oleh PP PERSIS

• Untuk memastikan keakuratan laporan, audit internal harus dilakukan secara berkala agar data yang dihasilkan sahih dan dapat dipercaya.

3. Pengelolaan Profesional Jamiyah

• PERSIS harus mengadopsi standar manajemen yang lebih baik agar lebih siap menghadapi masa depan, terutama menuju Indonesia Emas 2045.


PERSIS harus mengadopsi standar manajemen yang lebih baik agar lebih siap menghadapi masa depan, terutama menuju Indonesia Emas 2045.


Regenerasi Kader PERSIS: Menghitung Cucu


Selain membahas keuangan, peserta silaturahmi juga melakukan pendataan jumlah cucu sebagai bagian dari regenerasi kader PERSIS.


  1. Eti Suhaeti mencatat rekor dengan 35 cucu dari 9 anak, masih aktif di PERSISTRI, dan kini menjadi santriwati Tamhidul Muballighat.
  2. Euis Fatimah (Bogor) memiliki 16 cucu dari 9 anak.
  3. Husni Utari & Sukarsih baru memiliki 1 cucu.
  4. Ida Nursrida & Lilis Khairul Bariyyah belum memiliki cucu.


Regenerasi kader ini sejalan dengan pesan Ustaz C.R. Nurdin dalam kultum subuh, yang mengutip nasihat Ustaz Abdurrahman:


"Hidup kita adalah antar-mengantarkan. Guru-guru saya mengantarkan saya, lalu saya mengantarkan kalian. Suatu hari nanti, kalian juga harus mengantarkan murid-murid kalian."


Kini, banyak lulusan Muallimin 1976 yang meneruskan estafet dakwah di pesantren PERSIS, seperti Ustaz Saefuddin Effendi, Ustaz Saepudin Widigdo, dan Ustazah Lilis Khairul Bariyyah.


Diskusi ini membuka kesadaran bahwa PERSIS memiliki aset dan perputaran keuangan yang sangat besar, namun perlu adanya pelaporan, audit, dan pengelolaan profesional agar lebih transparan dan efektif dalam mendukung dakwah serta program jamiyah.


Dengan sistem keuangan yang lebih baik, PERSIS dapat lebih optimal dalam membangun masa depan Islam dan kader-kader terbaiknya.


(Dean Al-Gamereau)

BACA JUGA: Madrasah Pena Tampilkan Fragmen Sejarah PERSIS Melalui Teater pada Reuni Akbar PPI 1 dan 2 Pajagalan