Pimpinan Pusat Pemudi Persatuan Islam Menyelenggarakan Muskernas Ke-II

oleh Reporter

27 Januari 2020 | 23:10

Bandung - persis.or.id, “Pemudi Persis sebagai kader Muda Perempuan dari Persatuan Islam dengan segenap potensi yang dimilikinya harus mampu menyesuaiakan diri dan merespon terhadap hal-hal yang dihadapinya dengan cerdas. Tentu saja, setiap pergerakannya tidak terlepas dari sikap yang mencerminkan seorang muslimah yang memiliki akhlakul karimah.” Begitu kutipan pengantar dari Ketua Umum PP Pemudi Persis, Inna Hanafiah, S.Pd, pada pembukaan acara Musyawarah Kerja Nasional II PP Pemudi Persis.

Musykernas ke-II yang diselenggarakan di Kantor PP Persis Jl. Perintis Kemerdekaan No.2, Bandung, pada 26 Januari 2020/1 Jumadits Tsani 1441 H ini mengusung tema “Dinamisasi Jihad Jam’iyyah Pemudi Pesis sebagai Kader Persatuan Islam yang Cerdas Berakhlaqul Karimah”.

Kutipan dari Ketua Umum yang disebutkan di atas merupakan penjelasan dari alasan penggunaan kata dinamisasi pada tema Muskernas kali ini. Dinamisasi ini sendiri berasal dari kata dinamis yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.

Muskernas ke-II ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam, Ust. Dr. Jeje Jaenudin, M.Ag., para penasihat PP Pemudi Persis, Insania Zakiyah, S.Pd., dan Hj. Gyan Puspa Lestari, LC., M.Pd., para pimpinan wilayah diantaranya PW Jawa Barat, PW Banten, PW DKI Jakarta, dan PW Maluku. Selain itu dihadiri juga oleh lembaga, himpunan, dan komunitas (LHK) di Pemudi Persis yaitu KOPCA (Komunias Pemudi Cinta Al-qur’an), HIPPI (Himpunan Pengusaha Pemudi Persis), SPASI (Komunitas Pemudi Peduli ASI), dan TI (Training Instruktur).

Pada tausiyah dari Penasihat PP Pemudi Persis, Hj. Gyan Puspa Lestari, LC., M.Pd., menyampaikan bahwa Pemudi Persis berkewajiban menjadi barisan pelopor perjuangan Persis dalam bidang kepemudian yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunah dalam rangka mempersiapkan diri sebagai umat Persis di masa depan.

Disampaikan juga oleh Gyan bahwa Pemudi Persis harus menjaga komunikasi dan melakukan sinergitas program dengan bagian otonom perempuan Persis lainnya. Hal senada mengenai komunikasi juga disapaikan oleh Insania Zakiyah, S.Pd., bahwa jam’iyyah akan dinamis jika terjalin komunikasi yang baik, dimana komunikasi yang baik menurutnya adalah komunikasi yang empatik dan didasari dengan kelembutan.

Adapun rancangan umum program yang diajukan pada Musykernas II diantaranya yaitu: Pencanangan dana kemanusiaan, Optimalisasi peran Lembaga, Himpunan dan Komunitas (LHK) Pembentukan Komunitas Literasi dan Pendampingan Grup Muslimah Beauty Class (MBC)

Berangkat dari prinsip Watawa Shoubil Haq Watawa Shoubish Shobr semoga apa yang diikhtiyarkan menjadikan diri pada apa yang dicita-citakan yakni sebagai al-maratusholihah, seorang PEMUDI PERSIS kader dari persatuan Islam yang cerdas dan berAkhlakul karimah, ungkap ketua umum Pemudi pada akhir sambutannya. (/Adilla Fawzia)

Reporter: Reporter Editor: admin