Bandung – persis.or.id, Sebuah foto yang diunggah pertama kali oleh akun Ratna Trupika di facebook hari ahad pagi (12/11/2017) kemudian dishare di fanspage official PP Persis, menjadi viral kemana mana. Dilihat oleh 83.860 (per 15/11/2017 03:47 WIB).
Foto yang diunggah di fansfage Persatuan Islam ini mengalahkan foto berita kunjungan Presiden Jokowi ke PP Persis beberapa minggu ke belakang.
Dalam statusnya Ratna Trupika menyebutkan, “Minggu pagi sepulang dari madrasah saya berjumpa dengan santri ini. Rasa haru langsung menyeruak. Betapa tidak pemandangan ini jadi oase yang meneduhkan hati. #Proudofyousantrimtspersis03”, tulisnya.
Netizen lain turut menanggapi, akun dengan nama Imas Karyamah, menuliskan
“Ada rasa haru, bangga dan bahagia dapat kiriman foto inspiratif dari Teh Ratna Tuprika, foto kejadian langka seorang santri Pesantren Persis 03 Pameungpeuk Bandung, yang lagi khusyu’ membaca Al Qur’an di dalam Angkot Banjaran.
Ini kejadian langka dan sungguh luar biasa, karena saat ini kebanyakan anak seusianya asyik masyuk bermain gadget tanpa mengenal batas waktu dan tempat.
“Aku bangga, teman-temanmu bangga, semua orang bangga, apalagi para guru dan orang tuamu Nak”.
Jadi pengen ketemu dan bertanya sama gadis Sholehah ini, bagaimana para guru dan orang tua mendidikmu?”, ungkap Imas dalam status facebooknya.
Setelah ditelusuri, ternyata santri tersebut merupakan santri MTs Persis 3 Pameungpeuk Kabupaten Bandung bernama Agna yang saat ini duduk di bangku kelas 7F.
Foto itu dinilai human interest-nya tinggi. Salah satu netizen menanggapi, “Karena hari ini masyarakat yang masih normal ternyata mendambakan fenomena seperti itu, adem”, tulis Taufik.
Salah seorang asatidz MTs Persis 3 Pameungpeuk, Fahri Ramdhani, ikut menanggapi.
“Memang ternyata jangankan Allah, manusia pun menyukai sebuah proses dibanding hasil. Proses usaha memang harus lebih dihargai meskipun hasil belum tentu sempurna.
Misalkan foto di atas. Orang lain bisa decap kagum ketika melihat santri membaca tou menghafal alquran tanpa tau apakah ada tugas menghafal tou memang progres santri sendiri. Tapi yang dilihat usaha santri yang memanfaatkan waktu yang sedikit untuk melakukan hal yng terbaik”, tulisnya. (*)