Bandung, persis.or.id - Dalam rangkaian Muskernas 1 PP Pemuda PERSIS, salah satu kegiatan utamanya adalah Stadium General Islam dan Kebangsaan.
Acara penyerta tersebut diisi dengan pemaparan dari Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Zulkifli Hasan, SE. MM. secara online melalui aplikasi Zoom, Sabtu (3/7/21).
Hal yang disampaikan terkait materi kebangsaan adalah mengenai sistem negara Indonesia yang sudah mengalamai perubahan. Salah satunya adalah sistem pemilihan pemimpin.
Zulkifli menjelaskan, dahulu pemilihan pemimpin dilakukan dengan cara musyawarah yang dihadiri oleh semua pihak, baik ormas, orpol, tokoh, dan lainnya yang kemudian menjadi MPR yang memiliki kewenangan untuk memilih seorang presiden.
“Akan tetapi hari ini, semuanya berubah menjadi pemilihan langsung, yang disebut dengan demokrasi,” jelasnya.
Selain itu, Zulkifli juga menyebutkan bahwa kunci dalam sistem demokrasi bukan benar atau salah. Akan tetapi, yang menjadi kuncinya jumlah.
Sebagai contoh, Zulkifli menyebutkan saat ini DPR sedang merumuskan tentang RUU Miras. “Semua umat Islam sepakat bahwa miras itu haram. Akan tetapi, pada prosesnya tetap saja ada yang membolehkan. Dan ketika pihak yang membolehkan miras ini menjadi mayoritas, maka merekalah yang bisa menang.”
Oleh karena itu, kata dia, dalam kesempatan ini dirinya mengamanatkan agar Pemuda PERSIS harus bisa bertarung di alam demokrasi.
“Upgrade diri Anda dengan belajar terus menerus. Dan tempatkan diri untuk perubahan, jangan jadi penonton,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan juga memberikan arahan terkait bahaya Covid-19 mengingat saat ini semakin banyak masyarakat termasuk para menteri yang juga ikut terpapar.
Dirinya berharap, PERSIS dan Pemuda PERSIS dapat berperan menginstruksikan anggotanya untuk tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat.
“Kita hilangkan perdebatan tentang covid-19. Dukunglah PPKM Darurat meskipun ada kekurangan, karena ini merupakan ikhtiar melawan pandemi Covid-19,” ungkapnya.
(ASN/DH)