Makkah, persis.or.id - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki selaku delegasi Amirul Hajj antara lain Ketua MUI Anwar Abbas, Wakil Ketua PBNU Habib Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Kunjungannya ini dalam rangka untuk memastikan pelayanan terhadap jemaah haji yang membutuhkan layanan kesehatan terpenuhi.
"Kita mendapatkan laporan kalau hari ini (layanan) masih terkontrol dan (jumlah yang sakit) di bawah tahun lalu. Mudah-mudahan ini akan terus tetap landai dan jemaah bisa menjaga kesehatannya," kata Wamenag di KKHI Makkah, Senin (11/6/2024).
Wamenag Syaiful Rahmat menambahkan berdasarkan laporan Kepala KKHI dr. Liliek Marhaendro, penyakit yang paling banyak diderita oleh jemaah haji adalah jantung, flu dengan pnemonia atau gangguan pernapasan karena faktor cuaca juga.
"Itu sudah teratasi juga," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi Amirul Haj mengunjungi beberapa fasilitas yang ada di KKHI, antara lain ruang perawatan pasien, ruang poli, dan ruang perawatan psikiatri.
Selain itu, wamenag juga sempat berkomunikasi dengan beberapa pasien dan mendoakan agar semua pasien yang dirawat diberiakn kkesembuhan oleh Allah Swt agar bisa melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.
Menurutnya, jemaah yang dirawat di ruang perawatan psikiatri karena bermasalah dengan adaptasi sosial. Hal ini dipicu oleh latar belakang jemaah yang berbeda-beda sehingga sulit untuk masuk ke kelompoknya. Akibatnya ini menjadi beban mereka dan mengganggu psikologis mereka. "Menurut informasi dari dokter ini masih bisa ditangani. Insya Allah (mereka) bisa melanjutkan ibadah hajinya," ujarnya.
Anggota delegasi Amirul Hajj lainnya, Alissa Wahid berdasarkan pantauannya, pelayanan kesehatan dan fasilitas yang ada di KKHI sudah cukup baik.
Dia mengatakan berdasarkan laporan dari pengelola KKHI kualitas kesehatan jemaah haji pada tahun ini memang lebih baik dari tahun lalu meskipun jumlah jemaah berisiko tinggi (risti) masih tetap tinggi. Namun itu bisa teratasi dengan kesiapan yang lebih baik dari Kementerian Kesehatan dan pencegahan yang dimulai dari kelompok terbang (kloter).
"Ada respons yang cepat. Dokter dan nakes (tenaga kesehatan) lebih siap memberikan screening yang berpotensi memicu gangguan kesehatan, dan lebih cepat diberikan intervensi di sana sehingga tidak terlalu parah di KKHI," ujarnya.
Berdasarkan data KKHI, per Senin (10/6), jemaah haji yang masih dirawat di Makkah berjumlah 144 orang dan di Madinah 6 orang. Sementara itu, jemaah haji yang wafat sampai saat ini berjumlah 69 orang sementara pada tahun lalu 107 orang.
Terkait jemaah yang sakit ini, dr Marhaendro mengatakan kalau memang jemaahnya bisa digerakkan ke mina dengan kondisi apapun bisa diikutkan dalam safari wukuf.
"Prosesnya dari sini (KKHI Makkah) berangkat jam 10. Sampai di Arafah masuk waktu zuhur dan mereka salat zuhur dan ashar. Kemudian ada khutbah wukuf dan setelah itu mereka kembali ke sini lagi (KKHI) dan melanjutkan perawatan dan kita awali lagi," jelasnya.
Dari Makkah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.