Madinah, persis.or.id, Tim monitoring dan evaluasi (monev) mengapresiasi inisiatif Daerah Kerja (Daker) Madinah membentuk klinik kesehatan sektor.
Kami mengapresiasi inovasi ini. Bahwa ada inisiasi untuk melayani jemaah haji lebih dari rutinitas tahunan. Ada inovasi baru terkait nyawa dan kesehatan Jemaah haji.
“Mudah-mudahan ini menjadi uswatun hasanah (contoh yang baik) bagi yang lain," ujar anggota Tim Monev Profesor Masnun, saat mengunjungi Klinik Kesehatan Sektor 2 di Hotel Abrah Tabah di Madinah, Jumat
(31/5).
Selain itu, klinik ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi yang lain, untuk juga berbuat yang sama.
Lebih lanjut, Profesor Masnun yang juga yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Mataram, itu mengatakan meskipun kecil klinik ini diharapkan memiliki manfaat yang besar.
"Walaupun kita tidak berharap bisa terisi setiap hari," selorohnya.
Dia menambahkan, meskipun gelombang satu tinggal beberapa hari lagi berada di Madinah. Namun, kehadiran klinik ini juga penting karena akan ada jemaah haji gelombang dua yang jumlahnya lebih besar.
"Apapun kita prepare yang bagus sehingga sukses hajinya sukses pelaksanaannya dan sukses petugas yang dirindukan," ujarnya.
Karena itu, kata Masnun, pihaknya akan merekomendasikan klinik skala sektor ini didirikan di sektor-sektor lain.
“Diharapkan klinik skala sektor ini akan menjadi sebuah kebijakan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Diketahui tim Monev yang hadir dalam kunjungan ke hotel yang berada di Sektor 2 itu Dr. Martin Kustatis, Prof Ahmad Muzakki, Subarja, Karo Keuangan dan BMN, Kementerian Agama, Dr. Ahmad Bahiej, Karo Hukum dan KLN, Kementerian Agama dan Hasan Basri Sagala, Kepala Pengendalian Tugas PPIH.
Dari Madinah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.
