Kaltara, persis.or.id - Kamis, 16 Januari 2025, menjadi hari terakhir kunjungan Bidang Dakwah (Bidak) Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (PERSIS ) di Kalimantan Utara (Kaltara). Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Bidak, Ustaz Uus Muhammad Ruhiyat, yang didampingi Ketua Bidang Garapan (Bidgar) Dakwah Daerah Terpencil (D2T), Ustaz Yusup Tajri. Keberadaan tim Bidak di Kaltara bertujuan untuk melaksanakan Jaulah Dakwah sebagai bagian dari penguatan syiar Islam di daerah perbatasan.
Beberapa waktu sebelumnya, PP PERSIS telah menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) di Banten selama tiga hari. Acara tersebut mengevaluasi program kerja (proker) PP selama satu tahun terakhir serta merumuskan berbagai program untuk masa mendatang. Salah satu program prioritas yang lahir dari Muskernas adalah pengembangan dakwah di Kalimantan Utara.
Rombongan Bidak tiba di Kota Tarakan pada Selasa, 14 Januari 2025, sekitar pukul 13.30 WITA. Ketua PW PERSIS Kaltara, Ustaz H. Amru Lajande, bersama Ustaz Zulfauzi, menyambut kedatangan tim. Setelah istirahat dan makan siang, rombongan langsung meninjau lokasi lahan wakaf yang dimiliki oleh PW PERSIS Kaltara.
PW PERSIS Kaltara menerima tanah wakaf seluas sekitar 1,5 hektare dari seorang dermawan bernama H. Malik Abdul Aziz, yang dikenal dengan panggilan Haji Compe. Tanah ini direncanakan untuk pembangunan pesantren dan pusat dakwah PERSIS Kaltara.
"Kita akan berupaya agar tanah wakaf tersebut segera dapat dimakmurkan," jelas Ustaz Uus. Setelah peninjauan, rombongan Bidak beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Sebatik keesokan harinya.
Pada Rabu, 15 Januari 2025, tim Bidak didampingi Ketua PW Persis Kaltara bertolak menuju Pulau Sebatik. Setelah menempuh perjalanan laut selama sekitar 2,5 jam ke Pelabuhan Nunukan, rombongan melanjutkan perjalanan dengan speedboat kecil selama 20 menit menuju Pelabuhan Bambangan, Sebatik.
Sesampainya di Sebatik, perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil menuju Pesantren Sebatik. Dalam perjalanan, rombongan singgah di kediaman Ustaz Haris, Mudir Pesantren Sebatik, yang merupakan alumni Pesantren Bangil. Ustaz Haris tengah menjalani proses penyembuhan dari sakit yang dideritanya.
Di pesantren, tim Bidak mengadakan diskusi strategis bersama para tokoh setempat mengenai pengembangan dakwah melalui pesantren. Rombongan kemudian kembali ke Nunukan menjelang Magrib untuk melanjutkan pembahasan terkait lembaga pendidikan bersama Dr. Soleh, putra dari H. Abdurrouf, yang menjadi tulang punggung Pesantren Sebatik. Diskusi berlangsung hingga larut malam sebelum rombongan menginap di Nunukan.
Keesokan harinya, setelah sarapan, rombongan kembali ke Tarakan. Sebelum bertolak ke bandara, tim Bidak mengadakan pertemuan dengan Syamsudin, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara yang juga merupakan alumni Pesantren Bangil.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting terkait pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di Kaltara dibahas secara mendalam. Diskusi ini menjadi penutup rangkaian Jaulah Dakwah sebelum tim kembali ke Jakarta pada pukul 18.20 WITA.
Semoga perjalanan dakwah ini menjadi pendorong utama bagi perkembangan syiar Islam di Kalimantan Utara, khususnya dalam mendukung pesantren dan pusat dakwah yang lebih maju dan mandiri.
BACA JUGA:Bidang Dakwah PP Persis Berangkatkan Kafilah Du’at ke Sebatik, Kaltara