Kang Mul; Pendiri Shurulkhan itu telah tiada

oleh Reporter

19 Juli 2021 | 17:01

Kang Mul bukan panggilan tokoh di sinetron. Yang dimaksud Kang Mul di sini ialah kang H. Mulyana. Pria yang lahir di Garut ini merupakan aktivis Brigade dan Shurulkhan Persatuan Islam. Orang yang mengenalnya pasti tahu dengan penampilan yang apa adanya, humoris, bersemangat, dan rela berkorban.

Perkenalan intens dengan kang Mul dimulai sejak pembentukan Shurulkhan di Persatuan Islam. Peristiwa 26 September 2017 tersebut bertepatan dengan 5 Muharram 1439 H. Para tokoh dari Syufu, Thifan, dan Bidgar Jamiyah yang diketuai Dr. Ihsan Setiadi Latif waktu itu mendeklarasikan Shurulkhan Persatuan Islam. Kang Mul ialah satu diantara dua puluh lima pendiri tersebut.

Orang akan cepat kenal, bersahabat, dan ngobrol enak dengan kang Mul. Menggunakan bahasa sederhana kang Mul akan berkata kepada lawan bicaranya. “Kang ti mana?,” tanya kang Mul ke penumpang elf di sebelah kiri saya. “Cilawu,” jawab pria yang ditanya. Laki-laki berempat tersebut rupanya pulang dari pekerjaannya di Bandung. Obrolan pun hangat dilakukan dengan gaya banyolan kang Mul yang mendominasi. Satu diantaranya untuk jangan salah memilih presiden. “Engké  taun 2024 pilih akang nya! Rék nyalon présiden,” jelas kang Mul. Semua penumpang elf pun tersenyum. Itu diantara obrolan yang saya saksikan sewaktu pulang dari Viaduct menuju Garut.

H. Mulyana sangat punya perhatian dengan gerak perjuangan. Hari Sabtu 16 Juni 2021 direncanakan ada pertemuan Shurulkhan dengan Ketua Bidang Jamiyah yang baru yaitu ustadz H. Uus M. Ruchiyat. Rupanya beliau sangat respek. Pukul 10.52 sudah mengontak saya untuk mengingatkan pertemuan tersebut. Padahal kami pun di Shurulkhan sudah bertemu di 5 Juni 2021.

Diantara obrolan yang cukup membekas dalam benak ialah kaderisasi Brigade melalui Shurulkhan. Beliau sangat berharap bahwa yang masuk ke Brigade Persis telah ditempa Shurulkhan. “Dengan masuk Shurulkhan dipastikan menguasai beladiri, dan ini khas Persis. Ketika anggota Brigade dari Shurulkhan maka otomatis telah mempunyai beladiri. Maka ini kualitasnya akan terjamin,” demikian diantara alasan kang Mul.

Kang Mul benar-benar aktivis sejati. Setelah mendirikan Shurulkhan beliau tidak berpangku tangan. Setiap kegiatan yang diselenggarakan Shurulkhan senantiasa ikut. Manakala ada kemandegan dalam organisasi dan kegiatan kang Mul selalu memberikan ide segar. Tidak hanya usul untuk pelaksana pun siap dan sigap. Rumahnya tidak susah untuk dikunjungi dan diinapi. Villanya sering dijadikan tempat bermusyawarah. Kendaraannya sudah tak terhitung untuk kegiatan. Tak terhingga kegiatan didanai dari dompetnya sendiri. Anngota Diwan I Hakim itu kini telah pergi menghadap Ilahi. Selamat jalan kang haji. Semoga Allah memberikan magfirah dan rahmat-Nya. (/Yusup Tajri)

Reporter: Reporter Editor: admin