Majalengka, persis.or.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Ustaz Dr. H. Jeje Zaenudin, M.Ag., menyampaikan pesan mendalam tentang hakikat pendidikan dan pembentukan karakter manusia dalam sambutannya pada acara Peresmian dan Pelantikan Pengurus Daerah Asosiasi Guru PERSIS (AG PERSIS) Kabupaten Majalengka, yang digelar di Gedung Dakwah Ma’sum Nawawi Majalengka, Selasa (14/10/2025).
Dalam pidatonya, Kiai Jeje menegaskan bahwa pendidikan bukanlah proyek kecil yang hanya sebatas urusan transfer ilmu, melainkan “proyek mahabesar” untuk membangun peradaban manusia.
“Pendidikan bukan proyek kecil, tetapi proyek mahabesar yang targetnya adalah membangun peradaban tinggi—membentuk manusia sebagai khalifah di muka bumi dan pemakmurannya,” ujar beliau di hadapan para guru dan peserta acara.
Beliau menjelaskan bahwa dalam diri manusia terdapat dua sifat dasar yang selalu menonjol, yakni rasa penasaran dan rasa lapar. Kedua sifat inilah, menurutnya, menjadi pendorong utama manusia untuk belajar dan berusaha.
“Sifat pertama adalah rasa penasaran yang membuat manusia selalu ingin bertanya. Sifat kedua adalah rasa lapar yang mendorongnya untuk mencari makan. Dua hal ini menjadi fitrah yang harus diarahkan melalui pendidikan agar menghasilkan manusia berilmu dan berakhlak,” jelasnya.
Namun, lanjut Ketua Umum PP PERSIS, jika proses belajar tidak diarahkan dengan sistem yang benar, maka manusia akan mudah tersesat atau belajar dengan cara yang salah.
“Belajar adalah sifat dasar manusia. Tapi kalau prosesnya tidak dibuat sistem yang baik, manusia akan tersesat. Maka pendidikan harus menuntun, bukan membiarkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kiai Jeje menggambarkan bahwa ada dua hal yang tidak akan membuat manusia pernah merasa cukup: pertama, ketika ia sudah merasakan nikmatnya ilmu; dan kedua, ketika ia sudah menikmati lezatnya makan.
“Orang yang merasakan nikmatnya menuntut ilmu tidak akan pernah merasa puas menuntut ilmu. Sebaliknya, orang yang menikmati makan tanpa batas tidak akan pernah merasa kenyang,” ungkapnya.
Menariknya, Kiai Jeje juga menyoroti bahwa pembentukan karakter manusia dimulai dari hal paling sederhana: pola makan. Ia menekankan pentingnya mendidik anak-anak sejak dini untuk memahami adab dan etika makan, karena dari situlah karakter disiplin dan kesadaran halal-thayyib terbentuk.
“Membangun karakter manusia dimulai dari pola makan. Tidak ada wadah paling buruk kecuali perut manusia jika diisi sembarangan. Al-Qur’an sudah menjelaskan, ‘Makan dan minumlah yang halal lagi baik (thayyib).’ Maka didiklah anak sejak kecil untuk berdoa sebelum makan, memilih makanan yang halal, dan bersyukur atas nikmat yang ada—mulailah dari rumah dan sekolah,” pesannya.
Menutup sambutannya, Kiai Jeje berharap agar AG PERSIS Kabupaten Majalengka dapat menjadi pelopor kemajuan pendidikan berkarakter, yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga membangun kepribadian dan akhlak peserta didik.
“Saya berharap AG PERSIS di Majalengka menjadi pelopor kemajuan pendidikan yang berkarakter, berakhlak, dan berkontribusi nyata dalam membangun peradaban Islam,” pungkasnya.
Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh Wamen Kemendikdasmen RI Prof. Atip Latipulhayat, SH., LL.M., Ph.D., Kepala BBMP Jawa Barat, Bupati Majalengka yang diwakili Kepala Disdik Kabupaten Majalengka, serta Ketua PD PERSIS Kabupaten Majalengka H. U. Nur Huda, S.Ag. beserta jajaran tasykil.
BACA JUGA:AG PERSIS Kabupaten Majalengka Resmi Dilantik: Perkuat Pendidikan Karakter Menuju Indonesia Emas 2045
