Konsep Paradoksal Khas Persis dalam Mengelola Jamiyyah

oleh Reporter

12 Januari 2017 | 09:59

Bandung – persis.or.id, Pimpinan jamiyyah Persis memiliki konsep paradoksal dalam mengelola jamiyyah Persatuan Islam, hal tersebut diungkapkan oleh ketua bidgar Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) PP Persis, Ust. Sulwan Kosasih, rabu (11/01/2017). Pengelolaan jamiyyah mesti sistematis dan sungguh-sungguh. “Tidak bisa serampangan mengelola jamiyyah. Benar-benar ikhlas, namun tanpa menghilangkan profesionalisme dan proporsional. Semacam paradigma paradoks”, ujar Ust. Sulwan. Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa paradoksal yang dimaksud adalah berjamiyyah, berkolaborasi dan berelaborasi dalam menata jamiyyah. “Uniknya menjadi pimpinan di Persis itu paradoksal. Di satu sisi rendah hati, mengedepankan kepentingan jamiyyah dan saling merasa. Tapi di sisi lain harus tegas dan berani mengambil langkah kebijakan”, jelas ust. Sulwan. Di awal pembahasan, Ust. Sulwan memberikan inspirasi dan motivasi kepada para peserta Training for Trainers (TFT). Setiap orang di pimpinan Persis sangat berperan. “Awalnya saya menolak menjadi tasykil, karena bukan alumni pesantren dan bukan ustadz. Namun saya sadar, jamiyyah Persatuan Islam ini tak hanya dibangun oleh asatidz, tapi perlu juga dari para ahli yang lain, elemen-elemen lain”, ungkapnya. Terakhir, beliau mengajak dan mendorong para Pimpinan Wilayah untuk melakukan elaborasi dan me-marketable-kan dakwah Persis menggunakan packanging. “Pelatihan seven habbit yang saya ikuti langsung dari penulisnya, ternyata semuanya telah tercover dalam Al-Quran. Bahkan Al-Quran jauh lebih paripurna. Kenapa mereka bisa laku? Sebab mereka mampu mengelaborasi dan packing yang bagus”, ujarnya. (HL/TG)
Reporter: Reporter Editor: admin