Kuala Lumpur, persis.or.id - Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antar Peradaban (CDCC) Indonesia, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, mengungkapkan rasa syukur atas terbentuknya forum Majelis Cendekiawan Malaysia-Indonesia Madani (Malindo Madani).
Forum ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi strategis antara kedua negara dalam menjawab tantangan globalisasi dan memajukan nilai-nilai keislaman.
"Semoga, kedua negara kita mampu menghadapi jabaran globalisasi yang siap bersaing dan bertanding," ujar Prof. Din dalam sambutannya, di Aula Kampus International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS), Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (22/8/2025).
Dalam kesempatan baik ini, ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Perdana Menteri Malaysia, Dr. Seri Anwar Ibrahim, yang dianggap berjasa dalam memperkenalkan konsep “madani” ke Indonesia.
Menurutnya, istilah tersebut pertama kali dibawa oleh Anwar dalam ceramahnya pada Festival Istiqlal tahun 1995, dan kemudian diadopsi secara luas dalam wacana kenegaraan Indonesia.
“Selain itu, substansi masyarakat dan negara madani yang digagas oleh Dr. Seri Anwar telah memberi inspirasi besar. Kini konsep itu menjadi bagian penting dalam pembangunan sosial-politik Indonesia,” tambahnya.
Prof. Din menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dan Malaysia dapat menjadi prime mover dalam mewujudkan negara madani di dunia Islam.
“Terlebih lagi, momentum geopolitik dan geoekonomi global saat ini memberikan peluang besar bagi negara-negara Muslim untuk mengambil peran lebih signifikan dalam tatanan dunia,” ungkap Prof Din.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti eratnya hubungan antara Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dan Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai modal besar untuk membangkitkan kembali kejayaan peradaban Islam.
“Harapanya, duet ini berpotensi merebut kembali supremasi peradaban dunia,” tegasnya.
Dengan berdirinya Malindo Madani, Prof. Din kembali berharap akan tercipta kerja sama yang erat antara Indonesia dan Malaysia.
“Dalam mempromosikan nilai-nilai Islam yang moderat, inklusif, serta membangun masa depan peradaban yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” tutupnya. []
BACA JUGA:Ketum PP PERSIS Hadiri Konferensi Kepemimpinan Islam Asia Pasifik di Malaysia
