Bandung - persis.or.id, Sebut saja namanya Ahmad mahasiswa di ujung Barat pulau di Indonesia yang mengenal PERSIS dari buku-buku umum dan sejarah, mengirimkan pesan kepada admin di salah satu media social HIMA PERSIS. Ia menceritakan bahwa ketertarikan untuk menjadi anggota PERSIS, disebabkan sejarah panjang lahirnya tokoh-tokoh keagamaan besar nasional yang lahir dari PERSIS. Role model pendidikan seperti apa sampai lahir kader-kader PERSIS sebut saja, ada A.Hassan, Natsir, Abdul Qadir Hassan, KH.E.Abdurrahman.dll
HIMA PERSIS sebagai otonom di Persatuan Islam, memiliki tanggung jawab untuk melakukan pendidikan terhadap anggota HIMA PERSIS atau tepatnya kader HIMA PERSIS. Salah satu bentuk pendidikan yang dilakukan yaitu lewat Kaderisasi (baik formal dan kultural). Kaderisasi HIMA PERSIS secara prinsip yaitu pendidikan kader HIMA PERSIS yang berupaya mengantarkan kader HIMA PERSIS terhadap tujuan HIMA PERSIS. Jadi kaderisasi HIMA PERSIS yaitu, “Suatu system Pendidikan demi terbentuknya kader Ulul Albab; Ulama - Negarawan dan Negarawan -Ulama yang beriman dan bertaqwa demi keadilan Masyarakat, kemajuan Bangsa dan Negara.”
Sistem dan pola pendidikan di dalam kaderisasi, tidak hanya membekali kader dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan namun juga menanamkan nilai kebaikan, sebagai manifestasi diri terhadap Rabb, Alam, dan manusia. Sehingga ia dapat menerima kepemimpinan dengan amanah dan mengerahkan segenap kemampuan di jalan yang benar.
”Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al Huud: 112)
Kaderisasi adalah system yang membentuk kader dari mulai perilaku, cara pandang, daya kritis, dan prinsip hidup berdasarkan wawasan keilmuan dengan cara melibatkan ‘tujuan mulia’ organisasi sebagai perantara.
Dengan menanamkan pada setiap pribadi kader cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak sesuai falsafah organisasi. Adanya workshop pedoman kaderisasi, merupakan salah satu upaya merumuskan perangkat yang penting dalam upaya pengembangan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) HIMA PERSIS. Terlebih dengan adanya konsep learning organization yang sedang banyak digunakan oleh berbagai organisasi yang ada di era informasi seperti sekarang ini. Kebutuhan untuk melakukan training bagi anggota organisasi yang sistemik (perlahan, terkoordinir, dan konsisten) menjadi sebuah keharusan, terutama dalam membangun peradaban Islam dengan pilar-pilarnya yang banyak; Agama (Islam), ekonomi, politik, social-budaya, Ilmu pengetahuan, dll yang harus menjadi visi-misi bersama.
“Dan Al-Qur’an itu telah kami turunkan denga berangsur-angsur agar kamu membacakanya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.”(Q.S Al Isra: 106 & Al Furqan: 32).
(Kontributor: DIA).