Sumedang – persis.or.id, Melalui Bidgar Dakwah PD Persatuan Islam (Persis) Sumedang membuka kembali program Tamhidul Mubalighin dengan protokol kesehatan di Markaz Dakwah PD Persis Sumedang, Sabtu (26/9/2020).
Pendidikan Kader dakwah yang diikuti oleh 44 orang mahasantri ini merupakan kuliah non formal yang diselenggarakan selama dua tahun atau empat semester.
Bidgar Dakwah PD. Persis Sumedang Ust.Handi Handrian, pada saat memberikan sambutan menyatakan bahwa kebutuhan mubaligh dan mubalighah di Iingkungan dakwah Persis Kabupaten Sumedang terus meningkat seiring dengan bertambahnya garapan dakwah sekaligus meluasnya tantangan yang mengiringinya,” hal ini dikatakan Ustadz Handi Handrian ketika memberikan sambutannya, Sabtu (27/9).
“Oleh karena itu, program tamhidul mubalighin ini diselenggarakan,” tegas Ustadz Handi Handrian.
Harapannnya ke depan, kebutuhan-kebutuhan dakwah bisa tercukupi dengan adanya mubaligh dan mubalighah baru hasil dari Tamhdul Mubalighin tersebut.
Sementara itu Ketua PD. Persis Sumedang Ustadz Saeful Bahri memberikan apresiasinya terhadap upaya semua pihak sehingga tamhidul mubalighin ini bisa terselenggara pada tahun ini.
“Rampungnya pembangunan gedung Markaz Dakwah PD. Persis Sumedang merupakan kunci bisa terselengarakannya tamhidul mubalighin tahun ini. “ayeunamah teu bingung mikiran tempat,” ujarnya sambil diikuti gelak tawa para mahasantri.
Beliau juga menegaskan bahwa maksud diadakannya Tamhidul Mubalighin ini sebagai pengamalan dari Quran surat At-Taubah ayat 122 untuk melahirkan kader-kader yang Tafaqquh Fiddin.
Mahasantri yang terdiri dari unsur Persis, Persisitri, Pemuda dan Pemudi ini akan mengikuti perkuliahan tamhidul mubalighin setiap hari sabtu dan akan dimulai pada sabtu tanggal 3 oktober 2020 mendatang. Pada semester pertama mahasantri akan menerima mata kuliah Tahsin, Nahwu, Sharaf, Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Tauhid, Ushul Fiqih dan Ilmu Dakwah.
Adapun pada acara pembukaan ini, mahasantri menerima kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. Dudung Abdul Rohman, M. Ag dengan tema “Komunikasi Dakwah Melalui Media Sosial”.
Dalam kesempatan ini Ustadz Dudung beharap para mubaligh dan mubalighah selain memiliki pengetahuan keislaman juga memiliki kemampuan untuk terus berinovasi membangun strategi-strategi dan pendekatan-pendekatan berdakwah agar benar-benar bisa meraih hati mad’u atau objek dakwah yang sangat kompleks dan variatif baik dari segi usia, latar sosial, tingkat pendidikan dan lain-lain secara tepat sesuai dengan kadarnya masing-masing. (/Agus Susilo Saefullah - Dani).