Medan – persis.or.id, Dalam pentas sejarah Islam Indonesia, jamiyyah Persatuan Islam (PERSIS) Tercatat sebagai pelopor dalam mencerdaskan dan mencerahkan pemikiran umat.
Persis mempelopori dakwah melalui gerakan tajdid dalam segala aspeknya dan telah mengambil peran strategis.
Di era global ini, Persis tidak hanya bergelut di tataran ibadah semata, tetapi harus melompat jauh untuk berkontribusi pada persoalan keumatan dan kebangsaan yang lebih luas dan makin kompleks.
Demikian H.Muhammad Nuh, MSP sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Sumatera Utara saat ini diamanahi sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Sumatera Utara periode 2019-2024 memulai dialognya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Prof. Dr. H. Abdullah Syah MA, didampingi Sekretaris, Dr. Ardiansyah di ruang kerja MUI Sumut, jl. Sutomo Medan, Selasa (10/3/2020)
Menanggapi Nuh, Ketua MUI Prof. Abdullah Syah mengucapkan terima kasih atas kunjungan pengurus PW Persis Sumatera Utara, dimana nilai-nilai silaturahim sangat luas makna dan pesan yang dikandungnya, yakni mempersatukan, memperekat , saling ta'awun ,tafahum, sebab sesama umat Islam bersaudara.
Majelis Ulama Indonesia dinilai sebagai tenda besar, payung besar umat Islam agar terjalin persatuan, satu kepentingan, satu tujuan menjadi Umatan Wahidah.
Ketua PW Persis, maupun sebagai senator, Nuh sering turun ke daerah-daerah termasuk daerah minoritas. Kondisi kaum muslimin di daerah daerah minoritas, harus menjadi perhatian MUI.
Menanggapi pernyataan Nuh bahwa tahun 2020 ini adalah tahun politik dimana 23 kabupaten kota di Sumatera Utara akan Pilkada serentak pada bulan September yang akan datang, Sekretaris MUI Ardiansyah menghimbau agar momen ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh umat.
“Semestinya, memilih pemimpin yang terbaik bukan pemimpin yang tiba tiba muncul, ini namanya pemimpin karbitan. Pilihlah calon pemimpin yang jelas rekam jejaknya , yang paham dengan kondisi umat”, imbuh Ardiansyah.
“Bagi kami kunjungan Pengurus Persis bersama dengan Pengurus Persistri nya mempunyai arti lebih, membangkitkan kenangan manis dimana saya sudah lama berinteraksi dengan dengan Allahyarham KH. Latief Mukhtar sewaktu masih mahasiswa di Mesir, kenangan yang tidak dapat dilupakan keteladanan beliau, sebagai soko guru, dimana kami sering diajak kerumah beliau dihidangkan makanan oleh istri beliau”, kenang Abdullah Syah.
Pada akhir pertemuan, Abdul Aziz selaku sekretaris PW Persis Sumatera Utara menyampaikan cendramata buku melalui Ketua PW disampaikan kepada ketua MUI disaksikan oleh seluruh pengurus. [/AA]