Saling Terkoneksi

oleh Reporter

13 Juli 2021 | 05:18

Oleh: Inna Hanafiah
(Ketua Umum PP PEMUDI PERSIS)

 

Wabah yang terjadi di suatu wilayah yang kemudian menjalar ke berbagai negara tidak terjadi saat ini saja, sejarah mencatat bahwa pernah terjadi pandemi bahkan sebelum penetapan tahun Hijriah. 

Dalam sebuah buku berjudul Riwayat Taun dan Wabah dalam Sejarah Islam disebutkan bahwa diperkirakan taun pertama kali terjadi pada masa kekaisaran Byzantium, menjalar ke berbagai wilayah yang kemudian menewaskan banyak penduduk bumi. Beberapa taun berikutnya, terjadi pula taun dengan kondisi hampir serupa. 

Boleh dibilang, sejarah kembali terjadi di dunia. Banyak pertanyaan yang muncul, mengapa bisa terjadi? Ilmuan mencoba mempelajari penyebab atas kondisi saat ini, bahkan WHO pun mendatangi laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan di China dan bertemu dengan beberapa ahli termasuk Dr. Shi Zhengli, seorang perempuan ahli virus.

Pandemi covid-19 mendorong ilmuan untuk terus berupaya mencari solusi untuk pengobatan dan pencegahannya. Tentu saja, mereka yang bertugas sebagai tenaga kesehatan terus berupaya membantu yang sakit dan yang telah terpapar dengan berbagai rupa gejala. Salam hormat kami bagi tenaga kesehatan, semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungan-Nya. 

Ikhtiar agar keluar dari masa sulit ini tentu bukan hanya tugas para ilmuan dan tenaga pendidik saja, kondisi saat ini adalah ujian bagi semua penduduk di muka bumi. Maka dengan demikian, ini adalah tanggung jawab bersama untuk menuntaskannya. Bukan saatnya kita saling menyalahkan, tapi saatnya kita saling merangkul dan berupaya bersama-sama. Tentu saja setiap orang dan semua pihak harus sama-sama cerdas berfikir dan merasa. Keberagaman bukan dibangun atas ego individu, tetapi atas cita-cita bersama. Sebagaimana Islam mengajarkan banyak hal mengenai kebersamaan, mengajarkan sebuah makna perjuangan dan keikhlasan. 

Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa,  tidak ada beban di luar kemampuan manusia. Maka dari itu, kita yakin bahwa Allah Mahabaik. Kita dapat melewati kondisi seperti apapun asalkan kita dapat cerdas menyikapinya. 

Hidup berjam’iyyah, terkhusus di Pemudi PERSIS mengajarkan banyak hal, belajar membangun kebersamaan, menekan ego diri tapi mengedepankan cita-cita bersama. Dengan berjam’iyyah kita dapat terkoneksi dengan manusia lain, saling berwasiat, dan saling mendoakan dalam kebaikan, sehingga memberikan jalan bagi kita untuk terkoneksi ke arah langit dan selalu ingat dengan Sang Pencipta. 

Pelajaran agar senantiasa terkoneksi tersebut tergambar melalui berbagai macam aktivitas di Pemudi PERSIS. Saat ini setiap anggota diupayakan saling terkoneksi agar satu sama lain saling mengetahui kondisi sesama saudaranya. Kondisi ini membuat kami dapat saling menguatkan, memberi dukungan, saling membantu, saling berbagi ilmu, dan tentu saja saling mendoakan.

Teruslah terkoneksi satu sama lain, vibrasinya mampu membuka pintu langit hingga akhirnya kita mampu keluar dari kondisi saat ini. Bersama kita bisa, yakin bahwa Allah Subhanahu wat’ala bersama kita. Yadullaahi ma’a al-jama’ah.[] (DH)

 

Reporter: Reporter Editor: admin