Bangka Belitung, persis.or.id- Ketua Pimpinan Wilayah PERSIS Bangka Belitung (Babel), Rosid Djauhari dan jajaran tasykilnya memiliki agenda utama, yakni pendirian markaz. Hal ini dimaksudkan sebagai muara gerakan dakwah PERSIS di Babel.
Menurutnya, hingga kini belum ada kegiatan PERSIS yang signifikan di daerahnya. Salah satu penyebabnya adalah belum memiliki ulama PERSIS. Oleh karena itu, pihaknya begitu bersemangat untuk membuat sebuah markaz.
"Kami mengharapkan pembinaan dari PP PERSIS. Salah satu kendalanya karena PW PERSIS Babel belum punya markaz, madrasah, maupun masjid," terang Rosid saat dihubungi Persis.or.id. Selasa (22/6/2021).
Hingga kini, telah ada pemberian wakaf berupa tanah kosong dan berada di pingir jalan raya yang luasnya sekitar 6.300 m2. Jalan tersebut menghubungkan Kabupaten Belitung dengan Kabupaten Belitung Timur, dan jaraknya 3 km dari bandara internasional, serta 9 KM dari Tanjung Pandan sebagai ibukota Babel.
Menurutnya, posisi tanah wakaf tersebut sangat strategis untuk didirikan markaz sebagai upaya dakwah PERSIS di Babel. “Yang pertama kami butuhkan adalah markaz. Sebab tanpa ada bangunan di tanah wakaf ini, kami tidak bisa mengurus berbagai surat sebagai dokumen dasar untuk keperluan organisasi,” tambahnya.
Tanah wakaf tersebut amat potensial sebagai lahan dakwah. Markaz tersebut rencananya juga akan dijadikan Haji Center, sebuah tempat manasik ibadah haji dan juga umroh. (AMR/FAR)
