STAIPI Garut Lantik Tasykil Baru Masa Jihad 2020-2024

oleh Reporter

13 Februari 2020 | 02:42

Garut - persis.or.id, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Islam (Persis) Garut menyelenggarakan pelantikan tasykil baru. Para pejabat ini dilantik oleh Bidang Garapan Pendidikan Tinggi (Dikti) Pimpinan Pusat (PP) Persis. Pemangku amanah kepemimpinan baru diketuai Dr. Maman Sumpena, M.Si. Tasykil yang baru ini diamanahi hingga 2024, Rabu (12/2/2020)

Acara pelantikan tasykil dimulai pukul 10.00 WIB dipandu oleh bapak Yusup Tajri, M.Pd. Setelah dibuka kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur`ān oleh saudara Dede Ajat. Acara pun berlanjut dengan pelantikan oleh Bidgar Dikti PP Persis. Dr. Badri membacakan Surat Keputusan dan Susunan Tasykil. Para Tasykil pun kemudian berbaiat dipimpin Dr. Badri. Di akhir pelantikan para Tasykil menandatangani surat kesediaan memimpin sebagaimana dibaiatkan.

Selepas Pelantikan acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Prakata pertama disampaikan Ketua STAI Persis Garut yaitu KH. A. Zakaria. Pria asal Wanaraja ini mengawali sambutan dengan melaporkan perkembangan STAI Persis Garut hingga hari ini. Ketua Umum Persis ini kemudian mengharapkan para tasykil yang baru seperti bunyanun marshush (bangunan yang kokoh), yasyuddhu ba’dhuha ba’dhan (saling mengokohkan), dan kaljasadil wahid (seperti satu tubuh). Di setiap harapan tersebut KH. A. Zakaria memberikan contoh yang syarat makna. Di akhir sambutan penulis produktif ini mengharapkan STAI Persis Garut dapat menjadikan nahwu dan shorof sebagai syarat kelulusan.

Sambutan Kedua diberikan Ketua STAI Persis Garut yang baru ialah Dr. Maman Sumpena, M.Si. Sambutan yang sangat singkat disampaikan Dr. Maman. Pria asal Pakenjeng ini mengungkapkan betapa besar dan berat amanah yang harus dipikul. Untuk itu beliau mengajak para tasykil untuk mensukseskan pemenuhan amanah tersebut. Langkah yang akan dilakukan adalah penguatan kinerja internal. Yang kedua ialah pengembangan kampus. Langkah ketiga yaitu pembenahan tata kelola agar dapat berdaya saing. “Oleh karenanya dalam waktu dekat akan diselenggarakan musyawarah kerja,” jelas pa Maman.

Sambutan Terakhir dikemukakan bapak Drs. H. Ena Sumpena, M.Pd.I. sebagai Ketua Senat STAI Persis Garut. Ustadz Ena mengawali dengan menyoroti pelantikan sebagai bagian takdir yang harus diimani. Harapan dari senat adalah posisi tasykil harus menjadi pelengkap kebaikan. Beliau mewanti-wanti para tasykil dengan jabatan yang ada menjadi pelengkap keburukan. Tidak hanya itu, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Persis Garut ini pun mengutip hadits Nabi yang berisi penopang kesuksesan pengabdian. Penopang tersebut ialah keikhlasan beramal, menasehati pemimpin, dan tetap dalam jama’ah.

Kegiatan beralih kepada tausiyah dan pembinaan oleh Bidgar Dikti. Dr. Badri menyampaikan beberapa hal terkait pengembangan kampus ke depan. Beliau mendorong STAI Persis Garut untuk secepatnya beralih ke institut. Pria asal Banten ini pun menggagas untuk memproses KH. A. Zakaria sebagai Guru Besar di STAI Persis Garut. Di akhir paparan dosen UIN Bandung ini pun mengajak kepada para dosen untuk berkreasi dengan teknologi terkini.

Setelah seremoni pelantikan diadakan rapat perencanaan menghadapi perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2019-2020. Kegiatan ini menampilkan seluruh para Ketua Prodi. Para dosen pun dikoordinasikan terkait penjadwalan semester mendatang. Acara pun berakhir di pukul 11.30 WIB. (/Yusri)

Reporter: Reporter Editor: admin