Shurulkhan Persatuan Islam menyelenggarakan Supercamp 2020. Kegiatan dua tahunan ini diadakan sebagai ajang silaturahmi di antara para tamid. Untuk tahun sekarang Supercamp dilaksanakan di Ciherang Tasikmalaya. Kegiatan selama tiga hari ini juga menghadirkan berbagai pembicara.
Pembukaan Supercamp dilakukan secara resmi di hari Jumat 25 Desember 2020. Tepat pukul 8 pagi panitia mengawali kegiatan. Hadir dalam momen ini para petinggi Shurulkhan dan pimpinan jamiyah Persis. Secara simbolis pembukaan dilakukan oleh tasykil Shurulkhan yaitu bapak Taufik Awaludin. Pria asal Bandung ini merasa bangga dengan pelaksanaan Supercamp. “Suatu Kebahagiaan tiada terhingga hadir dalam kegiatan Super Camp Shurulkhan. Beladiri Shurulkhan merupakan beladiri Jam'iyyah Persis. Untuk itu kita harus senantiasa menjaga, memelihara, dan mengembangkannya,” jelas bapak Taufik dalam sambutannya.
Setelah pembukaan dilangsungkan berbagai seminar. Terkait idealisme tamid sebagai kader jamiyah dibahas oleh Prof Atif dan ustadz Amin. Prof. Atif Latiful Hayat menyoroti pentingnya kepemimpinan bagi tamid. Maka tamid harus memiliki kekuatan ilmu dan fisik sebagaimana sosok Tholut yang dilukiskan al-Qur`an. “Kepemimpinan itu harus senantiasa berjalan. Bilamana ternyata kepemimpinan itu ada dalam kesewenang-wenangan maka wajib untuk direbut,” papar mantan ketua Pemuda Persis ini. Sementara ustadz Amin Muchtar menggarisbawahi posisi tamid yang harus siap siaga. “Terlebih dalam masa penuh fitnah kewaspadaan dan kehati-hatian tersebut harus ditingkatkan,” jelas alumni pesantren Gumuruh tersebut.
Pada sesi berikutnya ditampilkan para pengusaha di lingkungan jamiyah Persis. Bagian ini diduetkan bapak H Anas dan bapak Abina Yuri. H. Anas membahas mengenai sepak terjang untuk menjadi pebisnis sukses. “Pengusaha sukses itu hasil dari didikan bukan dadakan. Modalnya ialah disiplin,” ungkap pemiliki Boogie outdoor sport ini. Sedangkan bapak Yusuf Awaludin memberikan tips-tips menuju pengusaha sukses. “Pengusaha sukses itu sesuatu yang direncanakan dengan baik. Bukan karena terpaksa dengan kondisi. Karena itu harus disiapka skill dan mental yang prima,” papar pria yang dikenal Abina Yuri tersebut.
“Shurulkhan merupakan beladiri resmi Persatuan Islam. Shurulkhan terbentuk secara kelembagaan di Persis pada akhir 2017. Kita harus bangga dengan beladiri Shurulkhan ini,” ungkap ustadz Farhahd ketua Shurulkhan. Hal itu beliau sampaikan di sesi diskusi beladiri bersama suheng Yana Gustiana. Setelah paparan ustadz Farhahd maka kang Yana pun menjelaskan perkembangan Shurulkhan di masa lalu.
Supercamp Shurulkhan 2020 ditutup pada hari Ahad. Dalam penutupan ini diadakan sambutan dari ahund Yusup Tajri dan suheng Iman Setia Permana. Dalam prakatanya suheng Iman menyampaikan amanat dari sesepuh Shurulkhan yaitu Abah. Beliau tidak dapat hadir mengingat suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. “Silaturahmi dan sinergi itulah yang harus kita perkuat dan pertahankan. Jangan lupa ridho orang tua pun harus kita dapatkan. Untuk itu harus terus mendoakan dan berbuat baik kepada mereka,” ujar alumni Universitas Pasundan ini. Suheng Iman pun menutup Supercamp secara resmi dengan ucapan alhamdulillah. (Dindin – Yusri)