Bandung, persis.or.id - Dalam rangkaian kegiatan penutupan kegiatan Silaturahmi Wilayah (Silatwil) II PW Pemudi PERSIS Jawa Barat (Jabar), digelar pula kegiatan tabligh akbar.
Dengan tema "Pemudi PERSIS Menjawab Tantangan Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0," tabligh akbar tersebut disampaikan oleh Hj. Gyan Puspa Lestari, Lc., M.Pd. selaku Ketua Umum Pemudi PERSIS Masa Jihad 2014-2018.
Hj. Gyan menjelaskan bahwa Pemudi PERSIS harus melek akan perubahan dan beradaptasi dengan itu, karena tidak ada seorang pun yang bisa menolak perubahan teknologi. Oleh karena itu, anggota Pemudi PERSIS harus memiliki perbekalan dalam menghadapi tantangan zaman saat ini.
"Anggota Pemudi harus mau meningkatkan kualitasnya dengan upgrade keilmuan, agar bisa menghadapi tantangan yang berat tersebut. Sehingga bisa melihat peluang dari tantangann yang ada, dan bisa memanfaatkannya untuk kemaslahatan umat," ujarnya.
Cara pertama, kata dia, adalah dengan banyak membaca. Kualitas perkataan anggota Pemudi dapat terlihat saat dirinya senang membaca. Setelah itu, asah kemampuan menulis dan juga berbicara. Saat berbagai keterampilan tersebut dikuasai oleh anggota Pemudi, segala gagasan dan ide, serta dakwah dapat disebarkan dan dipahami oleh orang banyak dengan baik.
Selanjutnya, keterampilan memanfaatkan kemajuan teknologi. Ketika semua ini dimiliki maka akan menjadi bekal yang baik dalam menyikapi perubahan.
"Tapi jangan lupa, ada penyakit yang muncul dari kecerdasan, tapi tidak disertai dengan akhlakul karimah yang akhirnya malah menghilangkan amalan. Misalnya ghibah, sombong, riya, hasad, kezaliman, dan sebagainya," tandasnya.
Dirinya berpesan, anggota Pemudi PERSIS tidak hanya harus cerdas, tapi juga berakhlakul karimah. "Tingginya pendidikan kita harus berbanding lurus dengan tingginya amalan ibadah kita. Smakin tinggi ilmu, semakin banyak amal," tutupnya.
(FAR/IF)
