Tafhim PC PERSIS Panyileukan: Meneguhkan Tauhid sebagai Pondasi Perjuangan

oleh Miftah Farid

19 Agustus 2025 | 22:21

Tafhim PC PERSIS Panyileukan: Meneguhkan Tauhid sebagai Pondasi Perjuangan

Panyileukan, persis.or.id – Persatuan Islam (Persis) Pimpinan Cabang (PC) Panyileukan menyelenggarakan kegiatan Tafhim perdana pada Sabtu (16/8/2025). Agenda ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para anggota terkait tauhid, sejarah, dan prinsip berjamiyyah di Persis.


Acara dibuka oleh Wakil Ketua Badiklat, Ust. Wahyu, yang menegaskan bahwa tafhim merupakan sarana penting untuk membekali anggota dengan pemahaman utuh. “Tafhim adalah proses kaderisasi yang meneguhkan tauhid sebagai ruh perjuangan Persis,” ujarnya.


Sebelum menerima materi, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal. Selanjutnya, agenda dilanjutkan dengan empat sesi utama:


1. Tauhid sebagai Landasan Perjuangan Persis


Disampaikan oleh Ust. Ahmad Faisal, S.Pd., MM.

Tauhid bukan hanya doktrin, tetapi ruh perjuangan Persis yang membebaskan manusia dari rasa takut, tahayul, hawa nafsu, dan sistem zalim. Sejak berdirinya Persis pada 1923, tauhid menjadi kekuatan utama yang menjaga konsistensi perjuangan organisasi.


2. Berjamiyyah di Persis


Dipaparkan oleh Ust. Ahmad Faisal, S.Pd., MM.

Ia menekankan tiga pilar berjamiyyah yaitu berjamaah, berimamah, dan berimarah. Bergabung dengan Persis berarti berkomitmen secara kolektif memperjuangkan tauhid berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah.


3. Sejarah Singkat dan Tantangan Persis


Oleh Ust. Ahmad Gunawan, S.Ag., M.Pd.

Persis lahir di Bandung tahun 1923 dengan fokus pada pemurnian tauhid dan jihad. Sejarah mencatat kiprah Persis dalam pendidikan, tabligh, penerbitan, dan perdebatan ilmiah. Tantangan umat saat ini adalah perpecahan, yang hanya bisa diatasi dengan kembali kepada tauhid sebagai pemersatu.


4. Karakteristik Ibadurrahman


Disampaikan oleh Dr. Pardan Syafrudin, Lc., M.Si.

Materi menekankan pentingnya kaderisasi dengan karakter ibadurrahman: berjiwa perjuangan, istiqamah, dan berakhlak mulia. Kader Persis diarahkan menjadi pejuang (ashabun), pendukung (hawariyun), pemimpin penggerak (zu’ama muharik), hingga ulama pendidik (ulama mudakir).

Acara ditutup dengan evaluasi hasil tafhim, doa bersama, serta sesi foto peserta dan panitia.


Komitmen Meneguhkan Tauhid


Melalui kegiatan ini, PC Persis Panyileukan menegaskan bahwa Tafhim bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah strategis untuk meneguhkan tauhid sebagai landasan perjuangan. Dengan pemahaman yang benar, Persis bertekad melahirkan kader militan yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dalam menghadapi tantangan zaman.

BACA JUGA:

PC PERSIS Tanjung Priok Gelar Tafhim Perdana, Tegaskan Komitmen Kaderisasi dan Keanggotaan Jamiyyah