Banten - persis.or.id, Setelah lima (5) bulan menjalani operasi dan berpindah ke tiga (3) Rumah Sakit akhirnya Ghaida Nurul Fathin bisa berjalan normal kembali dengan kedua kaki palsunya.
Nurul sengaja membuat rilis video yang dikhususkan untuk persis.or.id. Dalam video tersebut ia mengatakan, sangat berterima kasih kepada teman-teman dan seluruh jamaah Persatuan Islam dimanapun berada, yang sudah memberikan bantuan do’a dan materialnya.
Didalam video berdurasi 5 menit 10 detik itu, Nurul menceritakan pada saat kejadian ditabraknya sampai dibawa ke Rumah sakit Nurul masih dalam keadaan sadarkan diri.
"Karena dalam keadaan sadar dan melihat keadaan kedua kaki sangat parah, saya sudah punya firasat bahwa kedua kaki ini kelak akan diamputasi", ungkap Nurul dalam video yang diterima persis.or.id, Rabu (15/1/2020).
Ketika tim dokter menyampaikan bahwa kedua kaki Nurul harus diamputasi, pada saat itu Nurul sangat sedih, karena akan kehilangan kedua kakinya.
"Saya begitu terpukul dan sedih banget, harus kehilangan kedua kaki", ucap Nurul sambil menetaskan air mata.
Saat itu, hal yang menguatkan hati Nurul ialah dukungan penuh dari keluarga yang sangat menyayanginya dan banyak sekali mendapatkan dukungan teman-teman serta seluruh jamaah Persis.
Dukungan ini yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh Nurul, bahwa perhatian dan doa banyak sekali. "Ini yang membuat saya menjadi bertambah kuat", jelasnya.
Ia pernah berpikir negatif ketika mengalami musibah itu, namanya juga manusia biasa.
"Tetapi pada intinya nasihatlah serta pencerahan yang menguatkan saya dan karena pencerahan itulah yang negatif-negatif lama-lama hilang dalam pikiran saya", ungkap Nurul.
Selain itu, yang membuat Nurul terus semangat dan tidak kehilangan gairah hidup adalah, adanya keluarga dan seluruh bteman-teman yang tetap mendukungnya supaya semangt penuh keridhaan menerima takdir dan menjalani semua musibah ini.
"Sebab, ini sudah ditakdirkan oleh Allah", tegasnya.
Nurul meyakini, di setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya.
"Intinya musibah ini bukan akhir segalanya, masih ada kehidupan setelah ini. Yakin dengan Allah karena ini mungkin jalan yang terbaik dari Allah buat saya"
"Sama sekali tidak menyalahkan Allah atas musibah ini. Karena itu perbuatan yang sangat dosa besar", ungkap Nurul.
Setelah mengalami semua itu, Nurul tetap menjalani hidup sebagaimana mestinya, ia tidak emosi dan tidak minder sama sekali. Karena sudah ada kerelaan dan keikhlasan di hatinya.
Perasaan yang amat sangat senang saat bisa menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dengan kedua kaki palsu. Karena sudah hampir lima (5) bulan sejak kejaidan saya hanya tertidur saja.
"Sekarang alhamdulillah sudah bisa berjalan walaupun dengan kaki palsu, ini adalah nikmat yang terbesar dari Allah dalam hidup saya", imbuhnya.
Terakhir Nurul memberikan pesan untuk orang-orang yang mengalami musibah yang sama sepertinya,
"Tetaplah semangat, ini sudah qoddarullah, terima musibah ini, kita ridho dengan ujian-Nya",
"Ingat bukan hanya kaki saja yang bisa diambil oleh Allah pemilik jasad ini, akan tetapi nyawa pun akan diambilnya kelak", pungkasnya. (HL/TG)
Photo: Dokumen Pribadi dan sudah mendapat persetujuan dari keluarga.