Wijdan, Salah Satu Santri Terbaik PPI 45 Rahayu Lolos Masuk Universitas Al-Azhar

oleh Reporter

15 Mei 2021 | 08:50

Bandung - persis.or.id, Malam Idulfitri (12/05/2021) begitu istimewa, terlebih untuk Wijdan yang kala itu melihat namanya bertengger di diktis.kemenag.go.id sebagai peserta yang lolos masuk Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Ia salah satu peserta dari 1524 peserta yang lolos dari total 5753 peserta yang terdaftar.

Wijdan Khairul Mubtadi Mubarok adalah alumni Pesantren Persatuan Islam 45 Rahayu angkatan ke-8 lulusan tahun 2020. Sempat terdaftar jadi mahasiswa Ma’had Al-Imarat dan belajar online selama satu semester, kemudian lulus tes juga di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam and Arab (LIPIA).

Selama satu semester berjalan, tidak menyurutkan tekadnya tetap mencoba untuk dapat kuliah di negeri para nabi yang diimpikannnya sejak dulu. Akhirnya, alhamdulillah bisa terwujud pada tahun ini.

Serangkaian tes dilalui Wijdan, di antaranya tes tulis CBT (Computer Based Test) dan wawancara, sebelum akhirnya dinyatakan lulus. Tes tulis CBT berupa mufradat bahasa arab, tarakib, dan fahmul maqru’ (pemahaman membaca teks Arab).

Tes wawancara baru dapat diikuti setelah lulus tes tulis, dengan materi wawancara mengenai tahfiz Al-Qur’an, Qiroatulkutub (membaca kitab berbahasa arab), serta pemahaman kebangsaan dan wawasan keislamanan.

Wijdan memang bukan alumni pertama yang lolos dan bisa berkuliah di Al-Azhar, sebelumnya ada Imas Dera Fadhilah dan Dewi Lestari (angkatan ‘04), Muhammad Irgi Rustandi (angkatan ‘06). Para asatidz dan kakak kelas yang sudah tinggal dan belajar di Kairo juga menjadi motivasi tersendiri bagi Wijdan.

Wijdan mengaku terharu saat ditemui persis.or.id usai salat Id (13/05/2021) dan sangat bersyukur kepada Allah Swt., karena dirinya merasa semua hasil itu tiada lain adalah dari izin dan kehendak-Nya.

Saat ditanyakan jurusan yang akan dia pilih, dengan mantap Wijdan menjawab, "Insyaallah, rencana ingin masuk fakultas Ushuluddin jurusan Hadits dan Ulumul Hadits."

Beberapa hal yang masih mengganjal, di antaranya adalah belum adanya mediator yang memberikan informasi mengenai apa saja yang perlu disiapkan.

Masalah finansial juga menjadi sedikit kendala karena Wijdan termasuk calon mahasiswa nonbeasiswa, sehingga harus menyiapkan dana keberangkatan dan biaya hidup di sana.

Namun, kendala-kendala tersebut tidak begitu berarti dibanding rasa syukurnya yang luar biasa. Dan apabila semuanya lancar sesuai jadwal, termasuk pemberkasan, pengurusan passport dan visa, maka Wijdan dapat berangkat akhir tahun ini.
Sejak menjadi santri PPI 45 Rahayu, Wijdan bisa dibilang salah satu santri terbaik. Betapa tidak, ia pernah menorehkan prestasi yang membanggakan.

Beberapa kali mendapat peringkat 1 di kelas. Prestasi lainnya, seperti juara 1 lomba tahfiz di RG-UG PPI 45 Rahayu saat MTs, juara 1 lomba menulis esai yang diadakan PCI PERSIS Mesir saat Muallimin, dan juara 3 karya tulis ilmiah kelas 3 Muallimin.

Bukan hanya di akademik, jiwa sosialnya pun bisa dikatakan sangat baik. Wijdan aktif di jam'iyyah RG-UG PPI 45 Rahayu sedari masih duduk di bangku Tsanawiyah, bahkan sempat juga menjabat menjadi Ketua RG masa jihad 2018-2019.

"Belajarlah sungguh-sungguh dari sekarang, dekatkan diri kepada Allah, berdoa supaya diizinkan oleh Allah, karena saingan kalian bukan hanya se-Indonesia tapi juga sedunia. Bersihkan hati, luruskan niat kita semua, karena godaan berkuliah di sana sangatlah banyak dan berat," pungkasnya sebagai wejangan untuk adik-adik yang akan mengikuti jejaknya kuliah di Al-Azhar. (IF/DH)

Reporter: Reporter Editor: admin