Akan diingat sebagai sejarah kelam peradaban manusia. Penembakan jamaah shalat Jum’at di dua Masjid di Christchurch,

Aksi kejahatan Brenton Tarrant yang menghabisi umat Islam yang melaksanakan Shalat Jumat di Masjid An Nuur, Christchruch,

Pelaku teroris Brenton Tarran yang melakukan kejahatan dengan menghabisi Jamaah Masjid di Christchruch menjadi sorotan dunia

Pertanyaannya, apakah pada masa-masa kita atau anak cucu kita fitnah-fitnah itu akan terulang kembali? Apakah tanda-tanda telah ada di antara kita? Apalagi pada saat ini di Indonesia muncul suatu kelompok yang akhir-akhir ini baru berani terang-terangan yang akan mewarnai gejolak umat Islam di Indonesia yaitu kelompok syiah rafidhah. Apakah kondisi umat ini akan lebih baik atau tambah buruk?

Pelaku teroris yang menyerang di dua masjid di Christchruch di Selandia Baru Jumat (15/3/2019), Brenton Tarrant, diyakini sebagai teroris ekstrim sayap kanan. Kelompok sayap kanan menjadi ideologi yang mengkampanyekan anti Uni Eropa.

 Ketua Bidang Garapan Hubungan Luar Negeri PP Persis Yusuf Burhanuddin mengutuk serangan penembakan

Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) sangat mengutuk aksi teroris yang sangat keji dan sungguh biadab. 

Sebelumnya sudah dibahas, Satu lagi peristiwa sebagai bukti atas mukzijat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam tentang berita peperangan di antara kaum muslimin.

Pimpinan Wilayah (PW) Pemudi Persis Jawa Barat dalam agenda silaturahim rutinannya memproduktifkan pertemuan itu dengan sebuah pelatihan.

Jelang Silaturahmi Akbar Keuarga Besar Pesantren Persatuan Islam, panitia terus lakukan persiapan. Acara silaturahmi ini merupakan bentuk penguatan dukungan ukhuwah dan ajang pemersatu