Dewan Tafkir PP PERSIS Gelar NGOPI: Bahas Kontribusi Persis dalam Pendidikan Islam di Indonesia

oleh Muhammad Aditya Ramadhan

13 November 2025 | 07:57

Dewan Tafkir PP PERSIS Gelar NGOPI: Bahas Kontribusi Persis dalam Pendidikan Islam di Indonesia

Dewan Tafkir PP PERSIS Gelar NGOPI: Bahas Kontribusi Persis dalam Pendidikan Islam di Indonesia



Bandung, persis.or.id — Dewan Tafkir Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) bekerja sama dengan Komisi VIII DPR RI, Kementerian Agama RI, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) dengan tema “Kontribusi Jam’iyyah Persatuan Islam dalam Membangun Pendidikan Islam di Indonesia”. Kegiatan ini digelar di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, pada Rabu (12 November 2025).


Dalam acara tersebut, Dewan Tafkir menghadirkan tiga narasumber, yakni:


1. Dr. Atalia Praratya, S.I.P., M.I.Kom. – Anggota Komisi VIII DPR RI

2. Dr. Latief Awaluddin, M.E., M.A. – Direktur Program Pascasarjana IAI PERSIS Bandung

3. Dr. H. M. Rahmat Effendi, M.M.Pd. – Ketua Dewan Tafkir PP PERSIS.


Kegiatan NGOPI ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta, yang terdiri atas Tasykil Dewan Tafkir PP PERSIS, Tasykil PD PERSIS Kota Bandung beserta bagian otonomnya, Tasykil PD PERSIS Kota Cimahi, serta para mahasiswa dan mahasiswi IAI PERSIS Bandung.


Ustadz Tatan A. Santana yang bertugas selaku moderator menjelaskan bahwa kegiatan NGOPI merupakan agenda rutin Dewan Tafkir PP PERSIS.


"Acara ini merupakan forum rutin Dewan Tafkir PP PERSIS yang membahas berbagai isu aktual setiap dua bulan satu kali. Pada kesempatan kali ini, topik yang diangkat berkaitan dengan dunia pendidikan". ujarnya


Dalam pemaparannya, Dr. Atalia mengapresiasi kontribusi besar Persatuan Islam dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Ia menegaskan, kiprah PERSIS dalam dunia pendidikan terbukti nyata, salah satunya melalui pengukuhan tokoh pendidikan Persis, Rahmah El Yunusiyah, sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025.


Sementara itu, Dr. Latief Awaluddin dalam paparannya menguraikan kontribusi historis Persis dalam pendidikan pada masa awal kemerdekaan.


“Pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Islamic Civilization, khususnya peran Persis. Persis berkontribusi besar dalam membangun corak pendidikan yang modernis sekaligus puritanis. Lembaga pendidikan Persis bukan hanya menjadi tempat pengkajian turats, tetapi juga pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan seni,” tuturnya.


Adapun Dr. Rahmat Effendi menegaskan bahwa pesantren-pesantren Persis memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di tanah air. Ia menyebut beberapa kontribusi pesantren Persis, antara lain:


1. Meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam

2. Membentuk karakter dan akhlak santri

3. Melahirkan ulama dan zuama

4. Meningkatkan kesadaran sosial dan kemasyarakatan

5. Menguatkan tradisi dan budaya Islam

6. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu

7. Meringankan beban APBN di sektor pendidikan.


Melalui kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) ini, Dewan Tafkir PP PERSIS berharap lahir sinergi antara lembaga keagamaan, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam membangun sistem pendidikan Islam yang unggul, adaptif, dan berkarakter.

BACA JUGA:

Atalia Ridwan Kamil: Stop Normalisasi Kekerasan Seksual!